Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Titiek Soeharto Desak Proyek Perikanan Sabang Dipercepat, Illegal Fishing Filipina Dikecam KKP

 Tuai Sorotan, Titiek Soeharto Jadi Garda Terdepan Gebuk Pagar Laut -  TrenAsia

Repelita Aceh - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meminta Pemerintah Provinsi Aceh segera menyelesaikan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Ie Meulee, Sabang.

Titiek menegaskan proyek SKPT harus dipercepat karena telah menerima bantuan hibah dari Jepang.

Ia menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan dana tersebut agar tidak diselewengkan.

“Harus kita pacu lagi, padahal ini dapat bantuan hibah dari Jepang. Saya tadi tekankan kalau dapat bantuan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, jangan dikorupsi atau diselewengkan,” ujarnya.

Komisi IV DPR RI juga akan menyelidiki penyebab keterlambatan proyek tersebut agar dapat segera dimanfaatkan oleh para nelayan.

“Kami ingin tahu masalah sebenarnya, semoga bisa dicarikan solusinya sehingga bisa segera selesai,” tambahnya.

Dalam rangkaian kunjungan ke Aceh, Titiek bersama anggota Komisi IV juga meninjau Gudang BULOG Siron di Banda Aceh yang menjadi titik penting penyimpanan pangan strategis di kawasan tersebut.

Mereka juga berdiskusi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mengevaluasi penyerapan gabah dan beras dari petani lokal dalam rangka mendukung target nasional sebesar 3 juta ton beras.

Titiek menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah demi menjamin ketersediaan pangan.

“Kami ingin memastikan bahwa BULOG dapat menjalankan perannya secara optimal, mulai dari serapan gabah hingga distribusi beras yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Rombongan Komisi IV juga melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh seluas lebih dari 6.000 hektare.

Baca Juga

Diskusi terbuka juga digelar di kawasan Tugu Kilometer Nol, membahas pemanfaatan kawasan konservasi sebagai destinasi wisata berkelanjutan.

Komisi IV menekankan pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam menjaga kelestarian alam dan mendorong pariwisata hijau.

Sementara itu, dari Laut Sulawesi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap satu kapal ikan asing asal Filipina yang melakukan penangkapan ilegal di Perairan Kepulauan Talaud.

Kapal bernama M/BCA CHRISTIAN JAME ditangkap oleh speedboat Napoleon 17 dalam operasi pengawasan pada Jumat.

Direktur Jenderal PSDKP, Pung Nugroho Saksono atau Ipunk, menyatakan kapal tersebut tidak memiliki dokumen perizinan dari Indonesia dan ditemukan membawa ikan tuna.

“Jenisnya pump boat, alat tangkap hand line dengan target tuna yang termasuk ikan bernilai ekonomis tinggi,” jelas Ipunk.

Kapal itu diawaki oleh tiga orang warga negara Filipina dan kini telah diamankan.

Kepala Stasiun PSDKP Tahuna, Martin Yermias Luhulima, mengungkapkan bahwa penangkapan itu bermula dari laporan nelayan setempat yang melihat aktivitas mencurigakan.

“Informasi ini kami tindaklanjuti dengan menggelar operasi pengawasan,” ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen KKP menindak tegas praktik illegal fishing demi menjaga keberlanjutan laut Indonesia.

“Tidak akan ada ampun bagi pelaku illegal fishing,” tegasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved