
Repelita, Jakarta - Pegiat media sosial Nicho Silalahi kembali melontarkan kritik tajam kepada mantan Presiden Joko Widodo.
Kritik kali ini diarahkan pada kemunculan Hercules Rosario Marshal di kediaman Jokowi, saat isu ijazah palsu kembali memanas.
Menurut Nicho, kehadiran Hercules menjadi sinyal bahwa Jokowi tak lagi merasa dilindungi oleh aparat resmi negara.
Ia menilai, Jokowi kini harus bergantung pada sosok preman untuk perlindungan pribadi.
"Hadirnya preman di rumah Jokowi terkait isu ijazah palsu itu menunjukkan bahwa aparat keamanan tidak lagi mampu melindungi dia," tulis Nicho melalui akun X miliknya.
Langkah tersebut, kata Nicho, sekaligus menjadi tamparan bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Ini sekaligus menghina pemerintahan Pak Prabowo yang tidak becus memimpin republik ini karena dianggap gagal memberi rasa aman padanya," lanjutnya.
Nicho juga mempertanyakan alasan Jokowi membiarkan isu ijazah palsu terus berkembang.
Ia menyebut, polemik ini seharusnya mudah diselesaikan jika Jokowi bersedia menunjukkan dokumen aslinya.
"Padahal isu ijazah palsu ini sangat mudah ditepis, tinggal tunjukkan saja ijazah aslinya," tegas Nicho.
Ia bahkan menyiratkan dugaan bahwa Jokowi sengaja membiarkan isu ini bergulir demi menciptakan ketegangan politik.
"Apa dia ingin negeri ini kacau ya?" tulisnya.
Sementara itu, Hercules Rosario Marshal menemui Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Pertemuan tersebut berlangsung di tengah memuncaknya isu keaslian ijazah Jokowi.
Hercules menepis semua tudingan bahwa ijazah Jokowi palsu.
“Itu ijazah asli, sudah pasti. Dari Wali Kota, Gubernur, sampai Presiden, masa bisa lolos semua kalau palsu?” ucapnya.
Menurutnya, proses pencalonan di semua level jabatan publik telah melalui verifikasi yang ketat.
“Kalau memang palsu, nggak mungkin lolos jadi Wali Kota, apalagi sampai Presiden,” tegasnya lagi.
Ia juga mengecam pihak-pihak yang terus menyuarakan isu tersebut tanpa bukti kuat.
“Jangan cari sensasi murahan. Dari Solo, pakai ijazah; ke Jakarta juga pakai ijazah. Sekarang malah dibilang palsu. Kalau begitu, yang palsu itu bukan ijazahnya, tapi kepalanya,” sindirnya dengan kesal.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

