Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Kejagung Dibawah ST Burhanuddin: Sosok Penegak Hukum Tanpa Kompromi yang Buat Koruptor Ketar-ketir

ST Burhanuddin: Masih Ada Oknum Kejaksaan Bergaya Hidup Mewah - Wahana News

Repelita, Jakarta - Kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin dalam upaya pemberantasan korupsi mendapat apresiasi positif. Lembaga ini dinilai cukup serius memberantas korupsi.

Hal itu terbukti dengan adanya kasus-kasus besar korupsi yang diungkap dan pelakunya ditangkap oleh kejaksaan. Terbaru adalah kasus yang melibatkan sejumlah hakim.

Penilaian tersebut salah satunya datang dari Sekretaris Jenderal Laskar Merah Putih Abdul Rachman Thaha (ART). Dia menilai sepak terjang Kejaksaan Agung (Kejagung) yang dipimpin ST Burhanuddin kian bertaji dalam penegakan hukum.

Hal itu terlihat dari berbagai kasus besar terkait korupsi yang ditangani Kejagung. Terbaru, soal kasus dugaan suap hakim yang menangani perkara rasuah ekspor CPO.

Mantan senator asal Sulawesi Tengah itu juga mengingatkan para penyelenggara negara untuk bekerja sesuai aturan agar tidak berurusan dengan penegak hukum, terutama Kejagung.

"Semua orang yang waras punya alasan untuk berlari sekencang-kencangnya dari bidikan Korps Adhyaksa. Dari hari ke hari, sejak dipimpin oleh ST Burhanudin selaku Jaksa Agung, kiprah Kejagung dalam penegakan hukum kian high profile," ujar Abdul Rachman, Rabu (16/4/2025).

Dia lantas menjelaskan empat indikator yang menempatkan Kejagung sebagai lembaga penegak hukum yang paling layak diteladani dan mengungguli institusi penegakan hukum lainnya.

Pertama, Kejagung menurutnya tidak mengenal kompromi atau solidaritas antarlembaga. Aparat dari sesama sistem peradilan pidana tetap disikat begitu melakukan penyimpangan.

"Tantangan terbesar dalam menjunjung supremasi hukum adalah ketika pelanggar berasal dari sesama kolega. Begitu ewuh pakewuh berhasil disingkirkan, ini menjadi kemenangan istimewa," tuturnya.

Kedua, Kejagung tidak sungkan menindak aparat internal kejaksaan yang nakal. Kentalnya jiwa korsa lazim menjadi penyebab mengapa penindakan ke dalam acap kali terhambat.

"Namun, begitu sikap tanpa pandang bulu sanggup diperagakan, ini laksana kemenangan melawan diri sendiri," ujar pria yang beken disapa dengan akronim ART itu.

Ketiga, katanya, Kejagung meniadakan jual beli jabatan. Menurut ART, memastikan the right person on the right place masih menjadi persoalan serius di sini. Contohnya apa lagi kalau bukan komposisi kabinet Presiden Prabowo.

"Namun, memastikan bahwa jabatan-jabatan strategis di institusi kejaksaan diisi dengan basis pada merit system, maka itu menjadi pembuktian bahwa penilaian berbasis kinerja tetap bisa diperteguh di organisasi sendiri," ujarnya.

Terakhir, ART menilai seluruh jaksa dan pejabat struktural Kejagung mendemonstrasikan kebersahajaan hidup. Mereka tidak punya pilihan lain, karena Jaksa Agung sendiri punya jumlah harta kekayaan yang terbilang kecil dibandingkan periuk harta para pejabat negara lainnya.

Atas dasar itu, ART merasa publik tanah air tidak lagi cuma bisa bernostalgia tentang sosok Baharuddin Lopa yang bikin koruptor ketar-ketir. "Kejayaan Kejaksaan Agung ternyata bukan romantisme belaka. ST Burhanudin memang tidak sempurna, tetapi saya melihat sosok Lopa seolah bereinkarnasi pada diri ST Burhanuddin," tutur ART.

Dia pun berharap Jaksa Agung ST Burhanuddin terus menjadi sosok yang menakutkan, dan Kejagung kian mapan sebagai lembaga yang membuat koruptor tunggang-langgang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved