
Repelita, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi mengangkat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, sebagai salah satu juru bicara presiden.
Prasetyo Hadi membenarkan penunjukan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa tidak ada pelantikan khusus dalam penugasan ini.
Menurutnya, sebagai Mensesneg, ia memang diminta aktif menyampaikan informasi ke publik.
"Enggak perlu dilantik, kita semua diharapkan menjadi juru bicara. Terutama kalau saya posisi sebagai Mensesneg, diminta juga untuk ikut aktif," kata Prasetyo Hadi.
Pernyataan ini disampaikan pada Jumat.
Ia juga membantah penunjukan tersebut terkait dengan kebijakan komunikasi Presiden yang disebut-sebut mengalami blunder.
"Enggak juga, enggak lah. Ini hanya untuk memperkuat karena ini kewajiban kita kan. Kalau ada yang kurang nanti kita perbaiki, kita pemerintah memperbaiki," ujarnya.
Namun, pengangkatan Prasetyo Hadi ini mendapat sorotan dari kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan.
Melalui akun X pribadinya, Umar menyebut pengangkatan tersebut merupakan puncak kemarahan Presiden Prabowo kepada Hasan Nasbi.
“Puncak dari kemarahan @prabowo terhadap Hasan Nasbi dengan mengangkat Mensesneg jadi jubir presiden,” tulisnya.
Umar bahkan menyarankan Hasan Nasbi untuk mundur dari jabatannya.
“Mustinya kalau masih punya malu Hasan Nasbi mundur saja dari jabatannya. Ya gak ges?” lanjutnya.
Diketahui, Hasan Nasbi selama ini menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Ia kerap mengeluarkan pernyataan yang menuai kontroversi di ruang publik.
Sejumlah netizen juga mengomentari dinamika ini.
“Mending ganti semua tim komunikasinya. Presiden butuh orang yang ngerti narasi publik, bukan bikin gaduh,” tulis akun @hendrawan_id.
“Langkah berani dari Prabowo. Kayaknya udah capek dibikin blunder terus,” tulis akun @satrianews2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

