Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Willie Salim Temui Helmy Yahya, Minta Maaf atas Konten Daging Rendang 200 Kg yang Hilang di Palembang

Top Post Ad

 HELMY YAHYA SENTIL WILLIE SALIM. Artis senior Helmy Yahya turut menanggapi terkait viralnya konten Willie Salim soal hilang daging 200 kg saat adakan buka puasa bersama di Palembang (Ig/willie27/ig/Helmyyahya)

Repelita Palembang - TikToker Willie Salim menemui Helmy Yahya menyusul viralnya konten daging rendang 200 kg yang disebut hilang saat dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Pertemuan tersebut dilakukan pada Minggu (23/3/2025) pagi.

Helmy Yahya, eks Direktur Utama TVRI, mengunggah momen pertemuan tersebut melalui Instagram miliknya @helmyyahya. Dalam pertemuan itu, Willie Salim meminta maaf atas viralnya konten daging rendang yang menimbulkan kontroversi.

"Pagi tadi Willie Salim sudah menemui saya. Dia sudah minta maaf, tapi saya betul-betul menekankan bahwa pantas kami itu tersinggung ya dan banyak sekali orang-orang Palembang, baik di sana maupun dirantau yang merasa tersinggung dan tersakiti akibat video konten yang dibuat demikian tidak bertanggung jawab," kata Helmy Yahya.

Helmy Yahya menilai kegiatan yang dilakukan Willie Salim tidak dipersiapkan dengan matang. "Saya katakan, boleh saja kamu mengatakan bahwa persiapan tidak matang. Nah persiapan tidak matang itu menunjukkan gagal membuat perencanaan. Gagal membuat perencanaan sama saja dengan merencanakan kegagalan," ujarnya.

Menurutnya, kegagalan itu hal biasa namun berisiko. "Itu biasa dalam sehari-hari, dalam berbisnis juga, kadang-kadang rencananya tidak matang atau gagal itu mengakibatkan kerugian kalau kerugian bagi diri sendiri it's oke, tetapi ini kerugian bagi satu masyarakat besar Palembang," tuturnya.

Helmy Yahya juga mengingatkan nasihat Bang Napi di acara Sergap yang pernah tayang di RCTI. "Ingat Bang Napi, nih Bang Napi acara RCTI, kejahatan itu terjadi bukan saja karena niat tetapi karena adanya kesempatan. Sadar atau tidak sadar, settingan atau tidak, Willie Salim sudah membuat kesempatan orang untuk mengambil, enggak bisa disalahin," jelasnya.

Ia pun menyayangkan Willie Salim yang memilih memasak rendang, padahal banyak kuliner khas Palembang lain yang bisa dimasak dengan cepat. "Kenapa rendang yang dimasak, kenapa tidak pindang, kenapa tidak pempek yang lebih cepat dimasak. Kan ini dimasaknya habis berbuka, jadi orang tidak lama menunggu," katanya.

Helmy Yahya menilai konten Willie Salim tersebut settingan. "Salah gitu, kalau ada barang ditinggal di tengah kerumunan dan kemudian ada satu orang mengambil dan yang lain ikut. Yang salah adalah orang yang melakukan pembiaran. Jadi kamu andil, kamu boleh mengaku ada setting-an atau tidak. Tapi menurut saya ini setting-an," katanya.

Ia menyarankan Willie Salim untuk meminta maaf kepada masyarakat Palembang. "Saya sarankan untuk minta maaf tulus kepada satu masyarakat besar. Saya juga mengajak konten kreator untuk mempertimbangkan konten yang bisa merugikan banyak orang, tolong lebih berhati-hati. Semoga kita semua mengambil hikmah dan kasus seperti ini tidak terulang," tandasnya.

Sebelumnya, Willie Salim mengaku daging 200 kg yang dimasaknya mendadak hilang tanpa tersisa saat ditinggalnya 15 menit. Padahal niatnya daging tersebut dibagi untuk berbuka bersama. Setelah viral, muncul warga Palembang yang mengaku mengambil daging rendang karena dibiarkan mengambil sendiri saat ditinggal Willie Salim ke mobil.

Willie Salim akhirnya meminta maaf melalui Instagram @willie27_. "Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tak enak bagi warga Palembang," katanya.

Ia mengakui kesalahan dirinya karena kurangnya persiapan. "Mohon maaf karena ini pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu. Dan bayanganku bisa buka bersama dengan ribuan warga kota Palembang, sudah lebih dari cukup," ungkapnya.

Willie menegaskan tidak ada rasa kecewa dengan hilangnya daging rendang tersebut. Malah ia senang melihat antusias warga. "Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," ujarnya.

Ia mengklaim tidak merekayasa daging rendang yang diserbu warga itu. "Aku hanya tidak menyangka itu akan terjadi dan itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang," kata Willie.

Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah mengatakan acara masak rendang Willie Salim awalnya berjalan lancar. "Acara masak rendang yang diadakan Willie Salim dimulai sore hari menjelang buka puasa sebelum dimulai dibuka terlebih dahulu oleh Willie, awalnya berjalan normal dan lancar tanpa kendala," ujar Rino.

Namun, saat menjelang berbuka puasa, daging rendang yang sedang dimasak ditinggalkan sesaat oleh Willie Salim untuk beristirahat. Saat itu, warga berebut mengambil daging rendang yang belum matang. "Sudah kami himbau karena warga banyak sehingga tidak bisa lagi dihalau," katanya.

Ditambah lagi, lampu penerangan yang digunakan tim Willie Salim tiba-tiba mati memasuki waktu Isya, sehingga membuat warga leluasa berebut. "Di BKB tidak ada fasilitas lampu penerangan. Lampu penerangan yang digunakan oleh tim Willie Salim mati. Jadi posisi gelap. Nah saat kondisi itu warga mulai mengambil daging rendang," bebernya.

Kru Willie Salim juga menyaksikan warga yang berebut rendang dengan menggunakan gayung, ember, bahkan kuali. "Kami juga pihak kepolisian menyayangkan kejadian tersebut kok sebegitunya masyarakat Palembang berebut daging rendang yang belum matang," katanya.

Dalam kejadian tersebut, meski warga berdesakan dan saling berebut, tidak menimbulkan korban. "Pihak penyelenggara Willie Salim tidak menuntut namun mereka sangat menyayangkan kejadian tersebut terlebih rendang yang diambil belum masak," tutupnya.

Willie Salim juga resmi dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan oleh kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm. Laporan tersebut dibuat oleh Muhammad Gustryan pada Sabtu (22/3/2025) malam.

"Benar tadi malam, kita mendatangi Polda Sumsel. Untuk melaporkan pengaduan masyarakat dan terkait peristiwa gaduh ini, laporan kita sudah diterima dengan NO LP LAP-20250322-3F227 Sabtu (22/3/2025)," ungkap Gustryan.

Laporan tersebut dibuat agar ada efek jera dan pelajaran bagi kreator lain yang sengaja membuat konten tanpa mempertimbangkan konsekuensi hukum dan dampak sosial yang ditimbulkan.

"Kami berharap laporan segera ditindaklanjuti dan terkait laporan ini akan kami kawal hingga yang bersangkutan mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum, kami juga akan segera membuat laporan polisi model B," tegas Ryan.

Laporan tersebut mengarah pada potensi tindak pidana pasal 28 Ayat 2 dan 3 Jo Pasal 45 Ayat 1, 2 dan 3 Jo Pasal 27 Ayat 1 dan 3 tentang UU ITE.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved