Wamendagri Minta Penjelasan Bupati Jeneponto Soal Video Viral Pengamukan di Jalanan

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memberikan tanggapan terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan Bupati Jeneponto Paris Yasir mengamuk di jalanan usai dilantik sebagai Bupati. Bima menyatakan bahwa pihaknya akan meminta penjelasan dari Paris Yasir mengenai kejadian tersebut.

"Kami akan minta penjelasan dari beliau," ujar Bima saat dihubungi, Sabtu (22/3).

Bima menekankan bahwa setiap kepala daerah harus mampu mengayomi seluruh warganya tanpa memandang latar belakang. "Sepatutnya pimpinan di daerah menjaga lisan, mengayomi seluruh warga, menciptakan suasana yang sejuk, dan melayani seluruh warga tanpa terkecuali, apa pun asalnya dan pilihan politiknya," tegasnya.

Video yang beredar menunjukkan Paris Yasir turun dari mobil dan duduk sembari mengacungkan dua jari kepada warga. Ia mengenakan setelan putih-putih dipadu dengan dasi hitam. Kejadian ini terjadi usai Paris dilantik sebagai Bupati Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Juga

• Gus Dur Hapus Dwifungsi ABRI, Said Didu: Malah Melahirkan Multifungsi Polri?
• Bentrokan Aksi Tolak Dwifungsi ABRI di Malang, Aparat Diduga Lakukan Kekerasan terhadap Demonstran dan Wartawan
• Helmy Yahya Minta Masyarakat Beri Kesempatan Ifan Seventeen Buktikan Kemampuan sebagai Dirut PFN
• Dua Pengendara Motor Coba Terobos CFD Bundaran HI, Dicegat Satpol PP dan Dishub DKI

Tim pemenangan Paris Yasir, Sudirman Sappara, memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut. Menurutnya, insiden ini bermula saat rombongan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, Paris Yasir-Islam Iskandar, menuju Rujab Bupati Jeneponto setelah dilantik oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Kota Makassar pada Jumat (21/3).

Saat rombongan berada di Kecamatan Bangkala, tiba-tiba dihadang oleh warga. “Ada warga yang mengadang kemudian berteriak-teriak yang tidak enak didengar, bahkan menyinggung perasaan,” kata Sudirman saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (22/3).

Paris turun dari mobil untuk meredam emosi simpatisannya yang juga tersinggung dengan perkataan pemuda tersebut. “Untuk meredam simpatisan dan juga Pak Bupati bertanya kepada warga itu (yang mengadang),” lanjut Sudirman.

Keributan tersebut akhirnya berhasil diredam dan perjalanan Paris dilanjutkan ke Rujab Bupati Jeneponto. “Setelah itu pemuda diamankan, Pak Bupati melanjutkan perjalanan ke rumah jabatan Bupati untuk melaksanakan buka puasa bersama dengan masyarakat Jeneponto yang sejak lama menunggu,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok