Repelita Pasuruan - Kepolisian menanggapi aksi viral Wildan yang memamerkan uang baru senilai miliaran rupiah. Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Ipda Akhmad Junaidi, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan masyarakat terkait aktivitas jasa tukar uang yang dilakukan Wildan.
"Sampai sore tadi belum ada laporan dari warga terkait aktivitas jasa tukar uang yang digagas Wildan," kata Junaidi.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa layanan penukaran uang rupiah berlaku sama untuk seluruh masyarakat. Penukaran uang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.21/10/PBI/2019 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.19/13/PADG/2017.
Untuk program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025, BI memastikan seluruh penukaran dilakukan secara transparan melalui website Pintar BI. "Bank Indonesia tidak memberikan jalur khusus dan tidak memberikan akses khusus bagi penjual uang rupiah atau pihak tertentu lainnya," ujarnya.
BI mengimbau masyarakat menukarkan uang hanya di layanan resmi BI dan perbankan agar terjamin keasliannya dan keamanannya. Penukaran uang di luar layanan resmi berisiko, seperti tidak terjamin keasliannya, sulit dipastikan jumlahnya, hingga rawan penipuan.
"Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran dalam transaksi di Indonesia dan tidak menjadikannya sebagai komoditas yang diperdagangkan," tegasnya.
Sementara itu, Wildan merespons sorotan yang diterimanya. Dalam unggahan di media sosial, ia mengaku tidak takut dengan situasi yang ada.
"Di posisi sekarang saya lagi viral di medsos, saya tak merendah dulu," kata Wildan.
"Bukan takut dan tidak ada satu pun yang saya takuti. Hanya Allah dan orang tua saya," lanjutnya.
Wildan juga menegaskan bahwa bisnis jual beli uang baru sudah ia jalankan lebih dari lima tahun. Ia heran mengapa baru sekarang menjadi viral dan disorot.
"Udah lima tahun lebih saya jualan uang baru. Coba cek di sosmed, TikTok, Facebook, yang jual banyak," ucapnya.
"Kenapa sampai sekarang saya yang jadi perbincangan? Dulu ke mana aja? Mohon bisa dicek di tempat lain juga itu pada banyak barang juga bukan saya aja," tambahnya.
Viralnya Wildan membuat banyak netizen mempertanyakan bagaimana ia bisa mendapatkan uang baru dalam jumlah besar. Beberapa menduga ada keterlibatan pihak bank.
"Masih bingung banget. @bank_indonesia kan bikin sistem antrean buat penukaran uang baru, tapi di medsos ada yang nyetok Rp2 miliar cash di rumah. Ada potensi uang palsu gak ya?" tulis salah satu pengguna X.
Wildan menjelaskan bahwa uang baru yang ia miliki didapat dari penjual lainnya.
"Begini ceritanya, uang baru itu kita kulakan ke seseorang ya. Bukan, kita bukan orang bank ya, gitu lho," ujarnya di akun TikTok pribadinya.
"Ada orang yang nawari kita barang dari Surabaya, di mana kita ambil. Kita juga kadang nyari di online, kadang gitu," tambahnya.
Wildan juga membantah memiliki akses ke orang dalam bank yang menyuplai uang baru kepadanya.
"Bukan kita main orang dalam, enggak segitunya lah, enggak gampang. Saya ini cuma usaha musiman aja, cuma setahun sekali," katanya.
"Kalau enggak ada saya, di Malang ya anak buah saya, di Surabaya, di Pasuruan, di Probolinggo, Banyuwangi, Jawa Timur pun atau pun Jawa Tengah, atau luar Jawa, ini beneran ya semuanya ambil di saya."
"Karena saya carinya di mana saja, di TikTok, di Instagram itu ada orang-orang kulakan itu. Saya sistemnya kulakan, gitu ya," jelasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok