Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Viral Patung Penyu Sukabumi dari Kardus, Benarkah Rp15,6 M?

Top Post Ad

Viral Patung Penyu Sukabumi dari Kardus, Benarkah Rp15,6 M?

Repelita Sukabumi - Patung penyu di alun-alun Gadobangkong, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah diduga terbuat dari kardus. Dugaan tersebut muncul setelah bagian cangkang patung mengalami kerusakan dan berlubang, memperlihatkan potongan kardus di dalamnya. Padahal, proyek ini disebut menghabiskan anggaran hingga Rp15,6 miliar.

Beredarnya foto dan video yang menunjukkan bagian dalam patung penyu tersebut memicu kecurigaan publik terhadap transparansi penggunaan anggaran. Banyak yang menduga material yang digunakan tidak sesuai dengan nilai proyek yang telah diumumkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar akhirnya angkat bicara terkait hal ini. Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha, menjelaskan bahwa anggaran Rp15,6 miliar tersebut merupakan biaya keseluruhan untuk pembangunan alun-alun Gadobangkong Pelabuhan Ratu, bukan hanya patung penyu.

"Anggaran itu digunakan untuk berbagai pekerjaan seperti pembangunan plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran, dan signage alun-alun dengan total luas 9.812 meter persegi," kata Indra.

Indra juga membantah bahwa patung penyu itu terbuat dari kardus. Menurutnya, bahan utama yang digunakan adalah resin, sementara kardus dan bambu hanya digunakan sebagai cetakan selama proses pembangunan.

"Jadi, bukan terbuat dari kardus, tetapi kardus digunakan sebagai bahan pembentuknya," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kerusakan pada patung terjadi karena ulah pengunjung yang menaiki bagian cangkang penyu, meskipun pihaknya telah menyediakan area khusus untuk berfoto.

"Pada praktiknya, patung penyu bukan hanya menjadi objek foto, tetapi ada pengunjung yang naik ke atasnya sehingga mengalami kerusakan," jelasnya.

Saat ini, Disperkim Jabar telah berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Sukabumi dan kontraktor untuk memperbaiki patung tersebut.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah meminta Inspektorat Jawa Barat untuk mengaudit proyek tersebut guna memastikan transparansi anggaran dan memberikan penjelasan yang objektif kepada masyarakat.

"Saya sudah meminta Inspektorat untuk turun ke lapangan, mengaudit proyek ini. Hasilnya nanti akan diumumkan agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas, tidak bersifat praduga atau fitnah," kata Dedi melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved