Repelita Jakarta - Istilah "Segoro Pitu" tengah viral di media sosial, merujuk pada tujuh lautan yang mengelilingi Pulau Jawa. Dalam bahasa Indonesia, arti kata "Segoro Pitu" adalah tujuh laut. Istilah ini memiliki makna yang kaya, baik dalam konteks geografis, budaya, maupun spiritual.
Secara geografis, Segoro Pitu merujuk pada tujuh lautan di sekitar Pulau Jawa, seperti Samudra Hindia, Samudra Pasifik, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Malaka, dan Laut Banda. Istilah ini menggambarkan luasnya dunia dan posisi Pulau Jawa di tengahnya.
Dalam konteks budaya, Segoro Pitu sering muncul dalam cerita rakyat, mitos, dan legenda Jawa. Tempat ini diyakini sebagai hunian makhluk gaib seperti dewa, jin, dan makhluk laut lainnya. Segoro Pitu juga dikaitkan dengan ritual tradisional Jawa, seperti upacara laut dan sesaji untuk memohon keselamatan dan rezeki.
Di sisi spiritual, Segoro Pitu diartikan sebagai simbol alam bawah sadar manusia yang penuh misteri dan kekuatan gaib. Menjelajahi Segoro Pitu secara metaforis berarti menyelami kedalaman jiwa manusia untuk menemukan rahasia terdalam.
Selain itu, istilah "Santet Segoro Pitu" juga viral dan dikaitkan dengan ilmu hitam yang dipercaya berasal dari jin yang tinggal di tujuh lautan tersebut. Meskipun tidak ada bukti ilmiah, santet ini sering dikaitkan dengan cerita mistis dan horor. Beberapa rumor dan kasus terkait santet ini muncul di media sosial, bahkan diangkat menjadi film horor berjudul Curse of the Seven Seas (2024).
Film tersebut menceritakan kisah keluarga Sucipto yang menjadi korban santet Segoro Pitu. Mereka mengalami kejadian aneh dan jatuh sakit satu per satu. Ardi, anak laki-laki Sucipto, dan adiknya, Syifa, berusaha menyelamatkan diri dari kutukan tersebut. Film ini menggambarkan ketakutan dan kepercayaan masyarakat Jawa tentang ilmu hitam.
Meskipun Santet Segoro Pitu hanyalah mitos, cerita ini tetap menarik perhatian dan menjadi bahan pembicaraan di media sosial. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok