Segera Tangkap Riza Chalid dan Erick Thohir, Kejagung Jangan Berpolitik

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) diminta untuk segera menangkap Mohammad Riza Chalid dan mengejar keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menegaskan bahwa Kejagung tidak boleh berpolitik dalam mengusut kasus ini.

Dedi menambahkan bahwa dalam temuan tim penyidik Kejagung, ada indikasi kuat keterlibatan Erick Thohir dalam kasus tersebut.

"Kejagung harus fokus hingga ke jaringan keluarga Riza Chalid, bahkan ke jaringan keluarga Erick Thohir," ujar Dedi, Minggu (9/3/2025).

Baca Juga

Dedi berharap Kejagung tidak hanya fokus pada penangkapan orang-orang seperti Riva Siahaan, Yoki Firnandi, Muhammad Kerry Andrianto Riza, Agus Purwono, Gading Ramadhan Joedo, Sani Dinar Saifuddin, Dimas Werhaspati, serta dua nama terbaru yang disebutkan, Maya Kusmaya dan Edward Corne.

Namun, yang lebih penting adalah mengusut pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, produk kilang, sub holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

"Jangan sampai Kejagung berpolitik dengan menambah isu baru yang potensial mengaburkan beberapa pelaku utama atau secara sengaja merekayasa untuk menghindari pihak utama," tegas Dedi.

Diketahui, Mohammad Riza Chalid terlibat dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah setelah anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR), yang merupakan beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pada 25 Februari 2025, penyidik Kejagung menggeledah rumah dan kantor Riza Chalid di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan di lantai 20 Gedung Plaza Asia, Jakarta Pusat. Penggeledahan tersebut dilakukan setelah Kejagung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka pada 24 Februari 2025. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok