Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai disertasi Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI) sebagai sesuatu yang memalukan. Menurutnya, isi disertasi tersebut tidak memiliki bobot yang kuat dan hanya terlihat tebal tanpa substansi yang jelas.
“Anda bisa buat disertasi tebal-tebal dan terlihat berat karena tebal. Kalimat pertama dibantah dengan kalimat terakhir. Akhirnya resultansinya nol. Itu yang dilakukan Bahlil,” ujar Rocky dalam unggahan di akun Threads @rockygerungfans, Senin.
Rocky juga menyoroti keputusan UI yang tetap memberikan kesempatan revisi kepada Bahlil. Ia menilai rektor UI seharusnya menjatuhkan sanksi Drop Out (DO) terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.
“Bahlil memalukan, lebih memalukan lagi Rektor UI. Dia memberikan kesempatan Bahlil untuk revisi. Dia harusnya DO,” tegas Rocky.
Rocky bahkan menyebut Rektor UI, Heri Hermansyah, sebagai orang yang tidak kompeten dalam menangani persoalan akademik di kampus tersebut.
“Coba bayangin. Jadi yang dungu itu rektor UI. Ya saya mengajar 15 tahun di UI jadi saya tahu itu,” tambahnya.
Ia juga menyindir slogan UI yang kerap mengklaim sebagai universitas kelas dunia. Rocky memplesetkan status UI menjadi WC UI.
“Dan UI bangga tuh. Universitas Indonesia akan jadi world class university. World class university. Disingkat WC UI,” ujarnya.
Sementara itu, UI melalui konferensi pers yang disampaikan oleh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, mengumumkan bahwa disertasi Bahlil membutuhkan perbaikan.
“Terkait dengan mahasiswa bersangkutan, sebagaimana yang disampaikan oleh Rektor UI Heri Hermansyah, adalah diminta perbaikan disertasi sesuai dengan ketentuan dan sisi substansi yang akan ditentukan oleh Pak Rektor dan Pak Bahlil,” kata Arie di Jakarta.
UI belum memutuskan apakah perbaikan harus dilakukan secara keseluruhan atau hanya sebagian. Keputusan tersebut akan ditentukan oleh para promotor dan co-promotor berdasarkan kualitas ilmiah yang berlaku.
Selain itu, UI juga telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) individual kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kasus disertasi Bahlil, termasuk promotor, co-promotor, direktur, kepala program studi, dan mahasiswa terkait.
“SK tersebut bersifat individual dan akan disampaikan ke masing-masing pihak yang terkait, dan seperti yang disampaikan oleh Rektor, akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya,” jelas Arie. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok