Repelita Jakarta - Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, menuai sorotan usai mengkritik ceramah Anies Baswedan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui akun X pribadinya, Raja Juli Antoni menilai bahwa isi ceramah Anies bermuatan politik dan tidak seharusnya disampaikan di dalam masjid.
"Masjid tempat ibadah (x) Masjid tempat sindir politik (✔) Ceramah penuh sindiran dari Anies Baswedan di Masjid Kampus UGM," tulis Raja Juli Antoni dalam unggahannya.
Namun, unggahan tersebut justru mendapat Community Notes dari X, yang menjelaskan bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, masjid memiliki peran strategis, termasuk dalam kegiatan politik. Community Notes adalah fitur X yang memberikan konteks tambahan terhadap unggahan yang berpotensi menyesatkan.
Tak hanya itu, pernyataan Raja Juli Antoni juga menuai reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan relevansi seorang Menteri Kehutanan mengomentari ceramah Anies, sementara isu-isu di sektor kehutanan masih menjadi pekerjaan rumah besar.
"Udah jadi menteri, masih aja nyinyir. Heran, tuh komentarin banjir Bekasi atau minimal kasih edukasi ke masyarakat soal kehutanan," ujar @irsala*****.
"Ngiri ya gak diundang jadi pembicara di Masjid UGM? Eh, emang bisa?" sindir @mard*****.
"Kalau udah jadi menteri tuh kirain udah nggak boleh ngetweet yang nggak ada hubungan sama kinerja bidangnya karena bakal malu-maluin sekementerian, ternyata bebas aja ya," tulis @hukum***.
"Kalau ada satu hal yang perlu diapresiasi dari Twitter era Elon: Ada Community Notes. Menteri kena Community Notes karena keasbunannya," tambah @ama_.
Meski mendapat banyak kritik, hingga kini Raja Juli Antoni belum memberikan tanggapan atas kontroversi yang terjadi akibat cuitannya tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
