Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Polisi Hajar Pria Diduga Demonstran di Lokasi Aksi Tolak Revisi UU TNI

Top Post Ad

 Polisi Tangkap dan Pukuli Pria yang Diduga Demonstran Aksi Tolak UU TNI

Repelita Jakarta - Sekelompok polisi menghajar pria berbaju hitam saat terjadi aksi penolakan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI), Kamis sore. Peristiwa itu terjadi di kolong jembatan layang JCC, tidak jauh dari lokasi aksi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta.

Pria itu terlihat dipukuli dengan pentungan dan ditendang oleh beberapa polisi. Ada sekitar belasan polisi yang mengerubunginya. "Tendangan, pentungan, yang paling parah kena kepala," kata Raka, korban pemukulan tersebut.

Raka bercerita, saat itu dirinya sedang menepi di pinggir jalan untuk mengisi daya baterai gawai miliknya. Tidak lama kemudian datang segerombolan polisi yang menuduhnya sebagai mahasiswa yang terlibat demonstrasi.

"Dibilang gua mahasiswa. Padahal bukan. Gua ojol (ojek online)," kata Raka. "Saya dipaksa buat ngomong saya mahasiswa."

Belum sempat memberikan banyak penjelasan, Raka langsung dipukul dan ditendang bertubi-tubi. Ia mengaku pasrah dan tidak bisa melakukan perlawanan. "Gua diem, gua nyerah aja gitu," kata pria 22 tahun itu.

Selain Raka, terlihat juga korban lainnya. Seorang pria yang diduga demonstran tampak dipukul dan diminta menjauh dari lokasi demonstrasi.

Saat itu terlihat sekitar 5 hingga 10 polisi yang mengerubungi pria tersebut. Pemukulan itu diredakan oleh polisi lainnya. "Sudah, woi, sudah. Jangan dipukuli lagi," kata seorang polisi kepada teman-temannya itu.

Unjuk rasa yang berlangsung di sekitar gedung DPR RI itu sebagai protes terhadap DPR yang mengesahkan revisi UU TNI. Massa menilai pengesahan ini memberikan jalan bagi militer untuk menduduki posisi-posisi sipil seperti Dwifungsi ABRI di masa Orde Baru. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved