Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Penutupan Sritex Di Sukoharjo Picu Kekhawatiran Pelaku Usaha Lokal

Top Post Ad

 Hari-hari Terakhir Buruh Sritex Sukoharjo sebelum Pabrik Tutup

Repelita Sukoharjo - Penutupan PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada Sabtu (1/3/2025) membawa kekhawatiran bagi sejumlah pelaku usaha di kawasan pabrik. Mereka mengaku bingung dengan nasib usaha mereka.

"Ini terasa sekali. Padahal sumber mencari makan saya di sini," ujar pelaku usaha tempat parkir di kawasan Sritex, Surati (52), pada Sabtu (1/3/2025).

Wanita asal Kriwen, Sukoharjo, ini mengaku baru saja memulai bisnis tempat parkirnya di depan gerbang Sritex pada akhir Agustus 2024 lalu.

Ia menyewa lahan dengan nilai kontrak Rp 105 juta selama 3 tahun. "Ini sewa, 3 tahun sekali. Setahunnya Rp 55 juta. Ini langsung 3 tahun, totalnya Rp 105 juta. Baru dapat 6 bulan," kata perempuan tiga anak itu.

Surati menjelaskan, dirinya berani menginvestasikan uang sebesar itu karena yakin Sritex tidak akan tutup. "Saya berani 3 tahun masa pabrik sebesar itu kok tutup. Kan enggak mungkin. Tapi terjadi juga," kata dia.

Menurut Surati, hasil yang didapatnya dari usaha lahan parkir itu cukup besar. Sehari, lahan parkir itu mampu menghasilkan uang sebesar Rp 400.000. "Sehari Rp 400.000 atau Rp 4.350.000 dapatnya uang selama 24 jam, 3 sif. Pas ramai Rp 400.000-an, kalau sepi Rp 300.000-an. Pas sepi, dirumahkan kemarin Rp 100.000," kata dia.

Dengan ditutupnya Sritex, Surati mengaku bingung dengan langkah yang harus ia tempuh mengingat uang yang diinvestasikan cukup besar. "Gimana ya, saya bingung buka tidak ya? Belum ada gambaran," kata dia.

Hal senada diungkapkan Supami (65), warga Sukoharjo yang sehari-hari membuka warung makan. Ia memprediksi warung yang sudah dibukanya sejak 35 tahun akan sepi pembeli mengingat para pelanggan setianya adalah karyawan Sritex.

"Susah, ya pembelinya tidak ada. Karyawan sudah menjadi langganan dan sudah akrab, jadi gimana ya," kata dia.

Supami mengaku baru saja memperpanjang kontrak sewa warungnya yang dibandrol dengan harga Rp 15 juta per 2 tahun. "Kontrak Rp 15 juta per 2 tahun, baru dapat 5 bulan. Kalau pendapatan sehari tidak pasti. Cukuplah buat anak dan cucu," kata dia.

Supami menambahkan, dirinya akan pensiun menjadi seorang pedagang setelah ditutupnya Sritex. "Rencana kalau tidak jualan lagi ya di rumah. Karena sudah tua juga," tutup dia. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved