Repelita Sukabumi - Sebuah patung penyu yang dibangun dengan anggaran Rp15,6 miliar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik. Patung yang baru selesai dibangun pada September 2024 itu kini mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Pegiat media sosial Denis Malhorta turut mengomentari hal ini dengan nada satir. Ia menyindir besarnya anggaran yang dihabiskan untuk membangun patung tersebut, tetapi hasilnya justru mengecewakan.
"Mahal banget anggaran sebanyak itu habis cuma buat bikin patung kardus," tulis Denis di akun X @denismalhorta.
Denis juga menyindir bahwa ada hal lain yang lebih mahal daripada sekadar patung penyu.
"Namun ada yang lebih mahal lagi, menghabiskan duit triliunan untuk presiden kardus," cetusnya menyindir pembangunan IKN.
Patung penyu ini mendapat kritik karena materialnya yang disebut menggunakan kardus dan rangkanya berbahan bambu. Imran Firdaus, selaku perwakilan kontraktor, membantah anggapan tersebut.
“Kami melihat foto-foto yang bertebaran di media sosial. Jadi, si penyu itu memang bukan terbuat dari coran atau batu, tapi dari resin dan fiberglass,” jelas Imran.
Ia juga mengklarifikasi bahwa penggunaan kardus hanya sebagai media dalam proses pengerjaan, bukan sebagai bahan utama patung.
"Kenapa ada kardus di dalam? Itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus, resin tidak bisa menempel," lanjutnya.
Terkait anggaran proyek, Imran menjelaskan bahwa realisasi anggaran di lapangan tidak sebesar yang banyak diberitakan.
"Anggaran proyek ini memang Rp15 miliar, tapi setelah dipotong PPN, jadi sekitar Rp13 miliar. Ada juga temuan BPK terkait kekurangan volume dan denda keterlambatan yang mencapai hampir Rp1 miliar," ungkapnya.
Meski demikian, pernyataan tersebut tak langsung membuat masyarakat percaya. Banyak warganet yang meragukan proyek ini dan mempertanyakan transparansi anggaran yang digunakan.
"Patung kayak gitu paling habisnya cuma ratusan juta, kok bisa sampai belasan miliar?" komentar seorang netizen.
"Ada yang bilang ini pakai resin, ada yang bilang pakai kardus. Jadi yang benar yang mana?" tanya netizen lain.
Publik masih terus memperbincangkan proyek ini, terutama soal kualitas hasil pengerjaan yang dinilai tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang digunakan.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok