Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kericuhan Unjuk Rasa Tolak UU TNI di Surabaya, 25 Demonstran Ditangkap

Top Post Ad

 

Repelita Surabaya - Unjuk rasa menolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, berakhir ricuh pada Senin malam. Massa aksi yang menolak undang-undang yang baru disahkan dalam rapat paripurna DPR pekan lalu terus bertahan hingga malam hari.

Polisi berupaya membubarkan massa dengan menembakkan water cannon, tetapi massa justru melawan dengan melempari polisi menggunakan batu dan botol. Kericuhan pun pecah, polisi berpakaian sipil mulai menangkap satu per satu pengunjuk rasa yang dianggap memprovokasi kerusuhan.

Kerusuhan meluas dari depan Gedung Negara Grahadi hingga ke kawasan Taman Apsari. Massa semakin beringas dengan membakar ban, menyalakan petasan, hingga melempar bom molotov ke arah aparat keamanan.

Polrestabes Surabaya menangkap 25 orang pascakerusuhan. Mereka saat ini tengah diperiksa di Gedung Anandita. Sejumlah mahasiswa, anggota KontraS, dan orang tua demonstran mulai berdatangan ke lokasi untuk memastikan kondisi para peserta aksi.

Roofi, seorang mahasiswa yang ikut dalam aksi, menceritakan bahwa temannya ditangkap saat sedang mengantre makanan di McDonald's Delta Plaza. "Ada dua teman saya yang mampir untuk berbuka puasa, lalu polisi tiba-tiba menyisir kawasan kampus di Jalan Srikana," ujarnya. Ia menyesalkan tindakan penangkapan tersebut dan meminta agar rekannya segera dibebaskan.

Fatkhul Khoir, yang turut mengadvokasi para demonstran, mengungkapkan bahwa dua dari 25 orang yang ditangkap adalah mahasiswa. "Ada Solikin dan Revalino dari Fisip Unair jurusan Sosiologi. Yang lain masih dalam proses pengecekan," katanya. Ia memastikan bahwa para demonstran akan mendapat pendampingan hukum dari KontraS, asalkan mereka memberikan kuasa hukum.

Kasie Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, mengatakan bahwa 15 anggota kepolisian mengalami luka akibat bentrokan tersebut. "Satu polisi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak, satu dari Krimsus, Reskrim, serta 12 personel Dalmas Polrestabes Surabaya terluka. Ada satu polisi yang harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit Bhayangkara karena luka di kepala akibat diinjak-injak di depan Grahadi," jelasnya.

Aksi anarkis juga merusak sejumlah fasilitas umum dan kendaraan. Sebuah mobil Toyota Agya bernomor polisi AG 1630 ZJ dirusak massa di depan Gedung Grahadi, sementara water cannon milik kepolisian juga dibakar. Area sekitar Gedung Grahadi tampak porak-poranda dengan puing-puing bata dan besi berserakan. Billboard di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dekat Grahadi pun terkena dampak dari semprotan water cannon.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa beberapa demonstran sempat masuk ke dalam Delta Plaza sebelum akhirnya dibubarkan sekitar pukul 19.00 WIB. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved