Repelita, Jakarta - Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, yang lebih dikenal dengan Din Syamsuddin, menyoroti kemunduran kekuatan partai politik umat Islam di Indonesia. Menurutnya, hal ini terjadi sejak awal reformasi, ketika kekuatan partai politik Islam sempat mencapai jumlah yang signifikan.
Din menyatakan bahwa kemunduran ini disebabkan oleh banyak kader beragama Islam yang kini tersebar di berbagai partai politik lain. "Karena ketidakmampuan kita mengelola apa yang telah diberikan sejak 1973 itu, maka yang terjadi adalah kemunduran, kalau tidak keruntuhan kekuatan politik umat Islam. Kekuatan politik umat Islam ternyata karena kader-kader muslim yang berdiaspora di banyak partai politik," kata Din Syamsuddin dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama eks pendiri PPP di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (11/3).
Tahun 1973, yang disebut Din, merujuk pada penyederhanaan penggabungan partai yang diinisiasi oleh Presiden Soeharto untuk menciptakan stabilitas politik. Pada tahun tersebut, tepatnya pada 5 Januari 1973, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dideklarasikan. PPP lahir dari gabungan empat partai keagamaan: PERTI (Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah), NU (Partai Nahdlatul Ulama), PARMUSI (Partai Muslim Indonesia), dan PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia). Partai ini diharapkan menjadi rumah besar umat Islam.
Din juga menyinggung soal sistem politik Indonesia yang menerapkan Pemilu satu orang, satu suara, yang dinilainya dapat melemahkan kekuatan partai politik Islam. "Kalau politik lapangan, 1 orang 1 vote, umat Islam akan terkalahkan. Tapi kalau politik ruangan, seperti masih ada Majelis Permusyawaratan Rakyat dan pengambilan keputusan strategis di sana, mungkin kalangan Islam masih bisa berbicara," ujarnya.
Sebagai solusi untuk mengatasi kemunduran ini, Din mengusulkan adanya konsolidasi kekuatan politik umat Islam. "Inilah kenyataan kita sekarang ini, maka saya melompat, saya berpikir sudah lama sekali perlu ada konsolidasi kekuatan politik umat Islam," tutup Din Syamsuddin.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok