Gus Islah Bela Ahok yang Diserang Netizen Terkait Kasus Korupsi Pertamina

Top Post Ad

Repelita Jakarta - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Madura, Gus Islah Bahrawi, baru-baru ini memberikan komentar terkait kasus korupsi yang melibatkan PT Pertamina (Persero).

Komentar Gus Islah ini berkaitan dengan sosok mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang diserang netizen setelah berani membongkar bobroknya perusahaan BUMN di bidang energi tersebut.

Netizen menyerang Ahok dengan alasan bahwa dia tidak membongkar kasus tersebut saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Pertamina (Persero). Gus Islah pun membela Ahok dan merasa heran dengan komentar netizen yang banyak menyerang mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.

Menurut Gus Islah, Ahok tidak pantas diserang karena korupsi adalah musuh bersama seluruh rakyat. Gus Islah bahkan menyebut bahwa korupsi tidak mengenal Tuhan, apalagi memiliki partai.

"O, come on motherfucker! Kenapa kalian serang Ahok? Bro-Sis, korupsi adalah musuh bersama. Koruptor tak ada partainya, bahkan Tuhan pun mereka tak punya.

Baca Juga

• Truk Pengangkut Motor Terbakar di Labuhanbatu Selatan, Sopir Selamat dan Pujian Netizen Mengalir
• Patung Penyu Rp15,6 Miliar di Sukabumi Rusak, Warganet: Cuma Bikin Patung Kardus?
• Warganet Minta Kepala Presiden Prabowo Ditembak, Polisi Selidiki Akun X @cattominyg
• Ustaz Jadi Imam Salat Tarawih Sambil Live TikTok, Menuai Kontroversi di Media Sosial

Postulat koruptor itu sederhana: 'penguasa harus dijilat agar kejahatannya berkesan membela rakyat.' #KorupsiBukanRejeki," tulis Gus Islah dalam akun X-nya, dikutip pada Rabu (05/03/2025).

Sebelumnya diberitakan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama pada 2019-2024, mengaku siap membongkar kasus korupsi di Pertamina.

Saat ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) masih menyelidiki kasus korupsi oplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pertamina yang terjadi pada 2018-2023 dan merugikan negara hingga ratusan triliun.

Kejagung sempat menyebut akan membuka peluang memanggil Ahok untuk dimintai keterangan sebagai Komisaris Utama terkait kasus itu.

Saat dikonfirmasi, Ahok justru mengaku senang jika Kejagung memanggilnya untuk memberikan keterangan. Sebab, Ahok mengaku dirinya masih mempunyai bukti rekaman dan notulen setiap rapat saat menjabat sebagai Komut di Pertamina.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok