Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dedi Mulyadi Menangis Lihat Kerusakan Puncak: "Gunung Itu Sakral, Jangan Dirusak Demi Duit"

Top Post Ad

ALAT BERAT MUNGIL - Dedi Mulyadi minta alat berat untuk menghancurkan bangunan HIbisc Fantasy Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Ternyata yang datang malah kecil. (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL - TikTok)

Repelita Bogor - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tidak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi wilayah Puncak yang rusak akibat pembangunan ekowisata. Ia merasa martabatnya direndahkan karena hutan di wilayah tersebut dibabat demi kepentingan komersial.

"Saya ini termasuk orang yang begitu menghormati gunung. Ketika orang seenaknya demi kepentingan komersial membelah hutannya hanya untuk kesenangan-kesenangan dan duit, saya nangis. Kenapa? bagi saya sebagai orang Sunda, saya merasa martabat saya direndahkan," ujar Dedi Mulyadi di Bekasi, Jawa Barat.

Baginya, gunung adalah sesuatu yang sakral dan harus dihormati. "Gunung itu sesuatu yang dihormati, karena dia adalah sumber dari kehidupan. Dari gunung itu lahirlah air, dari mata air lahirlah kehidupan, ada danau, ada sawah. Kemudian itu lahir jadi kehidupan manusia," kata Dedi.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi tidak kuasa menahan tangis saat melihat alih guna lahan di kawasan Puncak Bogor pada Kamis (6/3/2025). Alih guna lahan ini menjadi pemicu banjir berulang di kawasan berhawa dingin tersebut. Dari kejauhan, Dedi melihat tanah terbelah untuk pembangunan ekowisata Eiger Adventure Land, termasuk jembatan gantung.

Dedi Mulyadi meminta warga dari luar wilayah, termasuk Jakarta, untuk tidak lagi membangun vila di Puncak. "Paling utama, warga Jakarta jangan lagi bikin bangunan dan vila di Puncak. Kalau sekarang airnya langsung ke Jakarta, mereka cari tempat untuk tidur," ucap Dedi.

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, kawasan Puncak Bogor merupakan palang pintu Jakarta sehingga harus dijaga kelestariannya. "Bukan hanya warga Jawa Barat yang kami pikirkan, tetapi juga warga DKI Jakarta. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta untuk membicarakan hal ini," imbuhnya.

Terkait Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 yang dituding sebagai biang keladi hancurnya landscape kawasan Puncak, Dedi memastikan akan mencabutnya. "Kita akan mencabut Perda itu dan dikembalikan alam Jawa Barat seperti kondisi semula," tegasnya.

Sementara itu, nasib bos tempat wisata Hibisc Fantasy, Angga Kusnan, akhirnya terungkap. Sempat membela diri di hadapan Dedi Mulyadi, kini akun media sosial Angga menghilang sejak Jumat (7/3/2025). Angga, yang merupakan Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, sebelumnya mengaku telah memiliki izin membangun seluas 15.000 meter, namun kemudian diminta menambah menjadi 21 hektare oleh PT PN.

Dedi Mulyadi mengungkap bahwa PT Jaswita Lestari Jaya hanya dijadikan boneka oleh para pemodal. "Jaswita gak mungkin punya duit lah, saya tahu lah ini Jaswita cuma dipakai cover aja untuk mendapat izin, agar mudah, tidak ada yang melakukan penindakan, pakailah cover PT Jaswita, Anda itu jadi boneka," kata Dedi.

Hari ini, Jumat (7/3/2025), Dedi Mulyadi kembali mendatangi Hibisc Fantasy Puncak. Ia mengawal proses pembongkaran bangunan yang tidak berizin. "Saya konsisten, kalau nggak ditungguin suka kabur, makanya saya tungguin," kata Dedi.

Menurut Dedi, izin IMB hanya untuk 14 bangunan, sedangkan sekarang berdiri 39 bangunan. "Rencana awal 4.600 meter, sekarang sudah mencapai 23 ribu meter," tuturnya. Dedi juga mengungkap bahwa pemodal taman wisata ini berasal dari Semarang dan Jakarta. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved