Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dedi Mulyadi Bongkar Pelanggaran Hibisc Fantasy Puncak: "Ini Biang Kerok Banjir!"

Top Post Ad

 

Repelita Bogor - Hibisc Fantasy, tempat wisata di Puncak Bogor yang dikelola PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), menjadi sorotan setelah diduga menjadi penyebab banjir di kawasan tersebut. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau langsung lokasi dan menemukan pelanggaran izin yang dilakukan oleh pengelola.

Dedi Mulyadi menyatakan bahwa Hibisc Fantasy mengajukan izin untuk lahan seluas 4.800 meter persegi, namun dalam pelaksanaannya justru mengembangkan lahan hingga 15.000 meter persegi. Artinya, ada sekitar 11.000 meter persegi bangunan yang tidak memiliki izin. “Ini melanggar aturan. Lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air diubah menjadi tempat rekreasi,” tegas Dedi.

Saat bertemu dengan Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, Angga Kusnan, Dedi Mulyadi langsung memberikan pertanyaan menohok. “Darimana mas?” tanya Dedi. “Saya dari Jaswita,” jawab Angga. “Jaswita itu perusahaan siapa sih?” tanya Dedi lagi. “Perusahaan BUMD pak,” jawab Angga. “Harus ngasih contoh gak kalau BUMD, kenapa melanggar?” tegur Dedi. “Saya minta maaf,” jawab Angga.

Angga Kusnan menjelaskan bahwa awalnya izin diajukan untuk lahan seluas 15.000 hektare, namun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Gunung Mas meminta perluasan menjadi 21.000 hektare. “Awalnya 15.000 hektare, PTPN meminta kami menambah luasan jadi 21.000 hektare,” katanya.

Dedi Mulyadi meminta Kasat Pol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade, menjelaskan pelanggaran yang dilakukan Jaswita. Dikatakan, data yang masuk ke Pemerintah Kabupaten Bogor hanya 5.000 meter persegi, namun fakta di lapangan menunjukkan 15.000 meter persegi. Pemkab Bogor telah mengirim dua kali surat peringatan dan memerintahkan pembongkaran bangunan yang melanggar aturan, namun PT Jaswita Lestari Jaya tidak menindaklanjuti.

Dedi Mulyadi juga menyoroti pakaian yang dikenakan Angga Kusnan. “Ini bajunya lambangnya kujang. Baju tidak sesuai tindakan. Kujang di sini Bogor pusatnya nih makanya bencananya terjadi. Tindakannya melawan kujang itu sendiri,” tegas Dedi.

Meski sudah diingatkan, Angga Kusnan tetap bersikukuh bahwa pihaknya telah mengikuti rekomendasi pemerintah. “Kami sudah melakukan rekomendasi yang diberi Pemkab Bogor dengan tidak menggunakan gedung tersebut. Akhirnya kita menyegel gedung yang tidak terpakai, terutama bianglala,” kata Angga.

Dedi Mulyadi menilai bahwa di belakang PT Jaswita Lestari Jaya terdapat pemilik modal yang memanfaatkan BUMD sebagai tameng. “Jaswita hanya dipakai cover saja untuk mendapat izin agar mudah tidak ada yang melakukan penindakan. Anda itu jadi boneka,” tegas Dedi.

Angga Kusnan menegaskan bahwa pihaknya memiliki kerja sama operasi (KSO) dengan PTPN atas lahan seluas 21 hektare, yang diperuntukkan sebagai area rekreasi. Dari total lahan tersebut, hanya sekitar 4.138,95 meter persegi yang digunakan untuk bangunan wahana permainan. “Adapun 15.000 meter persegi yang dimaksud bukan semuanya untuk bangunan wahana. Lahan tersebut juga mencakup area parkir, ruang terbuka hijau (RTH), lapangan, kebun, dan pohon-pohon,” jelas Angga.

Terkait legalitas, Angga menyebut semua wahana permainan di Hibisc Fantasy Puncak sudah mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), kecuali tiga wahana yang izinnya masih dalam proses. “Ada tiga bangunan yang izinnya belum selesai, yaitu wahana bianglala, wahana puter-puter, dan satu lagi yang masih dalam tahap pembangunan,” ungkapnya.

Dedi Mulyadi berencana mengubah konsep wisata tersebut menjadi wisata hutan. “Pak Gubernur dengan bijak menyampaikan bahwa konsep wisata akan diubah menjadi wisata hutan. Biaya investasi yang sudah masuk pun akan diganti sepenuhnya oleh pemerintah,” tutup Angga.

Sementara itu, emosi warga memuncak setelah melihat pembongkaran tidak kunjung dilakukan. Mereka akhirnya bertindak sendiri dengan menyabotase ekskavator dan merobohkan gerbang utama Hibisc Fantasy. “Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang. Takbir!” teriak salah satu warga di lokasi kejadian. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved