Repelita Jakarta - Angin puting beliung melanda Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu dini hari. Kejadian ini menyebabkan puluhan rumah warga dan sejumlah mobil rusak.
Insiden terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu (22/3). Angin kencang ini meluluhlantakkan sebagian rumah warga di tiga RW, yaitu RW1, RW2, dan RW3. Kejadian ini terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa kejadian ini disebabkan oleh angin puting beliung. "Penyebab angin puting beliung," kata Yohan dalam keterangannya.
Hingga saat ini, BPBD masih melakukan pendataan terkait kerugian material. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Seorang warga Tugu Selatan, Rios Faturohman, menceritakan kondisi saat angin puting beliung terjadi. Ia merekam video saat angin kencang melanda permukiman warga. "Tapi, yang pagi tadi lebih parah. Angin awal biasa saja, lama-lama kencang. Jadi kaya tornado gitu. Sebelum muter, angin kencang biasa, lama-lama angin muter makin kenceng," ujarnya.
Rios menyebutkan bahwa angin kencang terjadi dua kali, yaitu pada Jumat (21/3) dini hari dan Sabtu (22/3) dini hari. Angin tersebut membawa debu, sampah plastik, dan kertas. Masyarakat yang sedang sahur memilih keluar rumah untuk menyaksikan kejadian tersebut.
Dari foto yang dibagikan Rios, terlihat jalanan dipenuhi dahan dan daun pohon yang terbawa angin. Beberapa atap rumah warga juga terlepas dan jatuh di area parkir publik. Dalam video yang diunggah, terlihat gerobak dagangan rusak dan warga membersihkan pecahan kaca yang berserakan.
BPBD DKI Jakarta melaporkan sebanyak 38 rumah rusak ringan hingga berat akibat angin puting beliung. Selain itu, sekitar 10 mobil juga terdampak. "Awal kejadian Sabtu pukul 03.20 WIB di Jalan Bendungan Melayu, Tugu Selatan, Koja dengan objek kejadian rumah tinggal dan kontrakan," kata Yohan.
Yohan memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, total kerugian material masih dalam proses pendataan. "Korban tidak ada. Dan sekarang total kerugian masih dalam pendataan," ujarnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok