Repelita Jakarta - Organisasi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menanggapi pernyataan PDI Perjuangan yang meragukan klaim Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang mengaku tetap diam meski sering dicela. Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaaf Patty, menyatakan pihaknya membuka peluang untuk mendesak Jokowi mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang memfitnahnya.
"Pak Jokowi hampir tidak pernah bereaksi, terlebih karena beliau adalah tokoh bangsa. Tapi saat ini beliau tidak lagi menjabat presiden, jadi tidak tertutup kemungkinan kami akan mendesak beliau untuk mengambil langkah hukum terhadap para pemfitnah," kata Utje kepada wartawan.
Menurutnya, hingga kini para pemfitnah Jokowi sibuk melemparkan isu tanpa bukti yang jelas. Ia menilai hal ini hanya menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Para pemfitnah sibuk melempar isu tanpa bisa menunjukkan bukti. Cara-cara seperti ini dengan sadar dilakukan untuk menimbulkan kegaduhan di masyarakat," ungkapnya.
Utje juga menyebutkan bahwa komunikasi antara relawan dengan Jokowi masih berjalan secara intens. Ia mengungkapkan bahwa banyak relawan yang berkunjung ke rumah Jokowi di Solo untuk bersilaturahmi.
"Hampir setiap hari ada relawan yang secara berkelompok sowan ke beliau di Solo. Banyak teman-teman relawan yang belum sempat bertemu beliau saat menjabat, jadi teman-teman tidak menyia-nyiakan peluang bertemu beliau," ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan Jokowi yang mengaku tetap diam meski dicela mendapat tanggapan dari politikus PDIP, Guntur Romli. Menurutnya, pernyataan tersebut kontradiktif dengan kenyataan.
"Saya juga ingin mengomentari pernyataan Jokowi yang ngaku diam, tapi tiap hari sepertinya dia tiga kali sehari ngomong ke media, udah kayak minum obat. Bagaimana disebut diam?" kata Guntur.
Guntur menilai banyak pernyataan Jokowi yang melenceng dari kenyataan. Ia menyinggung pernyataan Jokowi yang sebelumnya menyatakan akan kembali menjadi rakyat biasa setelah tak lagi menjabat, namun kenyataannya masih aktif melakukan manuver politik.
"Ternyata masih terus 'blusukan politik' ke mana-mana, malah mau bikin partai super tbk. Omon-omonnya soal Gibran tidak akan jadi cawapres karena baru dua tahun jadi wali kota, soal usia, tiba-tiba didukung jadi cawapres," lanjutnya.
Menurut Guntur, pernyataan Jokowi sering kali tidak sesuai dengan realitas.
"Apa yang disampaikan Jokowi tidak perlu dipercaya," tegasnya.
Terkait kabar soal Jokowi mengirim utusan agar PDIP tidak memecatnya, Guntur tak berkomentar banyak. Ia menegaskan bahwa penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK memiliki keterkaitan dengan pemecatan Jokowi dan keluarganya dari partai tersebut.
"Tak hanya soal utusan, kami juga sudah diberikan informasi bahwa Sekjen Hasto akan 'digarap' sebelum Kongres. Dan semua informasi itu terjadi benar," tutup Guntur.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok