Repelita Jakarta - Netizen memberikan hukuman sosial bagi Riva Siahaan yang ditangkap karena dugaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah. Tak hanya itu, netizen juga sempat mengubah penjelasan profil Pertamina Patra Niaga di Wikipedia Indonesia.
Publik mengedit kolom informasi serta menyebut bila PT Pertamina Patra Niaga mempunyai banyak koruptor. Terdapat deskripsi mengenai Riva Siahaan yang dianggap membuat malu Siahaan. Siahaan merupakan salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Saat ini, Pertamax dan Pertamina masih menempati tiga besar trending topik di X regional Indonesia. Beragam meme mengenai Pertamax dan Riva Siahaan bahkan viral menjadi perbincangan.
Kejaksaan Agung menangkap Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Petinggi PT Pertamina Patra Niaga itu resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Abdul Qohar, mengungkap bahwa Riva Siahaan membeli Pertalite dan dioplos menjadi Pertamax.
"Dalam pengadaan produk kilang yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian atau pembayaran untuk RON 92. Padahal sebenarnya yang dibeli adalah RON 90 atau lebih rendah, kemudian dilakukan blending di depo untuk menjadi RON 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan atau bertentangan dengan ketentuan yang ada," kata Abdul Qohar.
Setelah viral, Pertamina mengklarifikasi bahwa Pertamax yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Namun, tangkapan layar mengenai editan Wikipedia terus menyebar di media sosial hingga Grup WhatsApp.
"PT Pertamina Patra Niaga adalah anak perusahaan Pertamina yang banyak koruptor di dalamnya," bunyi keterangan yang sempat muncul di Wikipedia Indonesia. Tak berselang lama, situs Wikipedia melakukan perbaikan ulang mengingat terdapat kebijakan yang dilanggar oleh pengguna. Wikipedia merupakan situs terbuka sehingga netizen dapat mengedit secara leluasa.
Profil Riva Siahaan juga berubah di Wikipedia. Namun, terdapat notifikasi kebijakan 'KPC A7' milik Wikipedia sehingga deskripsi itu dapat dihapus. Netizen mengedit laman Wikipedia dengan menambahkan kalimat berbahasa Arab di bagian awal yang berarti "Semoga Tuhan membimbingmu, Engkau Pembunuh."
Publik memberikan hukuman sosial dengan mengunggah keterangan bertuliskan bahwa Riva Siahaan hobi mengoplos Pertamax.
"Mengoplos Pertalite menjadi Pertamax, kami aja ngisi minyak kalau malas ngantri atau lagi terburu-buru baru pakai Pertamax, bukan karena ekonomi berlebih tapi karena terpaksa. Kalau kayak gini caranya makin rusak lah nama BUMN ini di mata masyarakat, memang bodat kau, buat malu Siahaan aja. Bujang penipu, dipenggal aja kepalamu cocok kali. Nama Lengkap: Riva Siahaan. Hobi: Oplos Pertamax," tulis seorang netizen.
Aksi netizen mengedit Wikipedia dianggap sebagai bentuk kekecewaan terhadap aksi korupsi di tubuh Pertamina.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok