Efisiensi Prabowo Dibandingkan dengan Vietnam: Yang Satu Go Up, yang Satu Go Down

Top Post Ad

Repelita, Jakarta - Efisiensi pemerintahan Prabowo Subianto dibandingkan dengan Vietnam menjadi perhatian publik, khususnya terkait dengan pemangkasan anggaran yang dilakukan kedua negara.

Pegiat media sosial Tatak Ujiyati dalam unggahannya di X pada Rabu (21/2/2025) menyebutkan bahwa kedua negara memang sama-sama menerapkan efisiensi, namun cara yang dilakukan berbeda.

Tatak mengungkapkan bahwa di Vietnam, efisiensi dimulai dari atas, yaitu dengan pemangkasan jumlah kementerian. "Efisiensi Vietnam dimulai dari atas: pemangkasan jumlah kementerian," ujar Tatak.

Baca Juga

• Hendra Lembong Resmi Gantikan Jahja Setiaatmadja sebagai Direktur Utama BCA
• Diyakini Tak Bersalah, Anies Baswedan: Jika Proses Hukum Adil, Tom Lembong Akan Bebas
• Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Picu Protes, Honorer Desak Prabowo Bertindak
• Remaja Korban Pelecehan di Makassar Mengaku Dipaksa Damai, Polisi Diduga Tawarkan Rp10 Juta

Sementara di Indonesia, menurutnya, efisiensi dimulai dari bawah dengan mengurangi alat, fasilitas, dan penunjang pekerjaan. "Efisiensi Indonesia dimulai dari bawah: mengurangi alat, fasilitas, penunjang kerjaan," ungkapnya.

Tatak berpendapat bahwa perbedaan model efisiensi ini berdampak pada efektivitas kerja. Di Vietnam, efisiensi tersebut diiringi dengan pengurangan jumlah kementerian, sementara di Indonesia, meski pegawai bertambah banyak, tidak diiringi dengan peningkatan kinerja maksimal. "Efisiensi model Indonesia jumlah pegawai tetap banyak, tapi jadi nggak bisa kerja maksimal," tambah Tatak.

Tatak juga mencatat bahwa Vietnam telah menghapus 8 kementerian, mengurangi jumlah kementerian dari 30 menjadi 22, dengan total penghematan anggaran sekitar Rp72,5 triliun.

Sementara itu, di Indonesia, efisiensi anggaran diatur melalui Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025, yang memuat efisiensi dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Tercatat ada total efisiensi anggaran sebesar Rp256,1 triliun pada tahun 2025, termasuk pengurangan anggaran belanja di kementerian, lembaga, dan daerah, yang nilainya mencapai Rp50,59 triliun.(*) 

Editor: 91224 R-ID Elok