Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Trump Kembali Bicara Tentang Greenland, Apa Kepentingan AS di Wilayah Tersebut?"

 Pesawat yang membawa putra Presiden terpilih AS Donald Trump, Donald Trump Junior, tiba di Nuuk, Greenland, pada 7 Januari 2025.

Repelita Jakarta - Greenland, pulau terbesar di dunia, terletak di Kutub Utara dan memiliki sekitar 56.000 penduduk yang sebagian besar adalah suku Inuit. Meskipun terletak di Amerika Utara, Greenland adalah wilayah otonom yang dikuasai oleh Denmark, yang terpisah lebih dari 2.000 kilometer. Sekitar 80% wilayahnya tertutup es, dan perekonomian Greenland sebagian besar bergantung pada perikanan dan subsidi dari Denmark.

Kepentingan Amerika Serikat terhadap Greenland sudah ada sejak lama, terutama dalam hal keamanan dan militer. Setelah Perang Dunia II, AS mendirikan pangkalan militer di Greenland dan menjadikannya bagian penting dari pertahanan mereka, mengingat potensi ancaman dari Rusia. Pangkalan Luar Angkasa Pituffik dioperasikan oleh AS sejak 1951, dan AS juga memiliki perjanjian pertahanan dengan Denmark yang memberi mereka hak untuk membangun dan memelihara fasilitas militer di wilayah tersebut.

Selain aspek pertahanan, ada juga kepentingan ekonomi yang mempengaruhi perhatian AS terhadap Greenland. Seiring dengan mencairnya es akibat pemanasan global, sumber daya alam seperti mineral langka yang ada di Greenland menjadi semakin mudah diakses. Beberapa pihak, termasuk China dan Rusia, telah mulai mengembangkan kemampuan militer di kawasan Arktik, yang semakin meningkatkan minat AS untuk memperkuat kehadirannya di wilayah tersebut.

Namun, meskipun AS telah mencoba membeli Greenland dalam beberapa kesempatan, termasuk pada 1867 dan 1946, dan lebih baru lagi pada 2019, Greenland tetap berada di bawah kendali Denmark. Presiden Donald Trump pernah menyatakan minatnya untuk membeli Greenland, namun penawaran tersebut ditolak oleh pemerintah Denmark dan Greenland, yang menegaskan bahwa pulau tersebut "tidak untuk dijual."

Pada Januari 2025, Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, mengatakan bahwa Denmark terbuka untuk berdiskusi dengan AS mengenai kepentingan mereka di kawasan Arktik. Namun, klaim Trump tentang kepemilikan penuh atas Greenland masih menuai respons dari berbagai pihak, termasuk Inggris, Rusia, dan Uni Eropa.

Pemimpin Denmark dan Greenland telah menegaskan bahwa masa depan Greenland ada di tangan penduduknya sendiri. Banyak penduduk Greenland menentang gagasan untuk menjual wilayah mereka, dengan beberapa tokoh politik di sana menyuarakan keinginan untuk lebih mandiri, meskipun masih bergantung pada subsidi dari Denmark. "Greenland bukan untuk dijual," ujar Kuno Fencker, anggota parlemen Greenland.(*)

Pemburu Inuit mengendarai kereta luncur anjing menjelajahi Teluk Baffin yang membeku untuk mencari anjing laut, walrus, dan beruang kutub di Greenland barat laut.
Pemandangan di Nuuk, Greenland, saat musim dingin.
Pangkalan Luar Angkasa Pituffik, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Pangkalan Udara Thule, dioperasikan AS sejak Perang Dunia II.
Mengapa Trump ingin mencaplok Greenland, pulau terbesar dunia setelah Papua?

Pemandangan di Tasiilaq, Greenland Timur.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved