Repelita Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Said Didu mengecam pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi) Meutya Hafid mengenai pelantikan Rudi Sutanto yang diduga sebagai buzzer Jokowi. Melalui akun X-nya, Said Didu mengungkapkan bahwa pengangkatan Staf Khusus seharusnya melalui banyak tahapan seleksi yang ketat.
Didu menilai pernyataan Meutya Hafid yang menyebut Rudi Sutanto sebagai buzzer tidak masuk akal. Ia juga mengingatkan Menkomdigi agar tidak menganggap publik bodoh.
“Ibu Menteri @meutya_hafid yth, alasannya kurang masuk akal. Pengangkatan eselon I itu melalui berbagai tahapan seleksi. Janganlah kami semua dianggap BODOH,” tulis Said Didu melalui akun X @msaid_didu, Minggu (14/1).
Rudi Sutanto yang baru dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Strategis Komunikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, kini menjadi sorotan publik. Rudi Sutanto diduga merupakan sosok di balik akun Rudi Valinka yang dikenal sebagai buzzer di era pemerintahan Presiden Jokowi. Akun X @kurawa yang dikelola Rudi Valinka sering kali mengkritik Presiden Prabowo dengan kata-kata kasar.
Meskipun demikian, Meutya Hafid mengaku tidak tahu menahu mengenai sosok Rudi Valinka. Ia menyatakan bahwa yang ia kenal adalah Rudi Sutanto yang memiliki latar belakang sebagai ahli dalam bidang strategi komunikasi.
“Saya enggak tahu ya, Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai siapa Rudi Sutanto,” ujar Meutya Hafid dalam keterangannya pada Senin (13/1). (*)
Editor: 91224 R-ID Elok