Rinny Budoyo Ragukan Kemampuan Mantan Presiden Jokowi Mendirikan Partai Sendiri

 

Repelita Jakarta - Rinny Budoyo menyoroti sejarah politik Indonesia, di mana banyak presiden mendirikan partai politik mereka sendiri sebelum mencapai puncak kekuasaan.

Namun, menurut Rinny, hal ini berbeda dengan Presiden Jokowi, yang bukanlah sosok yang membangun partai dari nol seperti pendahulunya. Jokowi, kata Rinny, lebih merupakan hasil dari proses kaderisasi partai, khususnya PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati.

"Pak Jokowi sebetulnya adalah buah dari keberhasilan Ibu Mega, buah dari keberhasilan PDI Perjuangan dalam melakukan kaderisasi kepemimpinan nasional dengan memanfaatkan otonomi daerah dan pemilihan kepala daerah langsung," jelas Rinny.

Dia menambahkan, Jokowi berada pada posisi yang berbeda dibandingkan dengan tokoh besar reformasi yang memiliki kemandirian politik yang kuat berkat kendaraan politik yang mereka bangun sendiri. Jokowi adalah produk politik PDI Perjuangan, yang telah melalui berbagai jabatan strategis seperti Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya menjadi Presiden.

Rinny juga mencatat bahwa presiden-presiden sebelumnya di era reformasi—seperti Gus Dur, Megawati, SBY, dan Prabowo—sudah memiliki partai politik sebelum menjadi presiden. Mereka adalah inisiator yang membangun partai sebagai perpanjangan visi mereka. Namun, Jokowi lebih berperan sebagai tokoh yang dibentuk oleh proses politik yang dirancang oleh partai.

Menurut Rinny Budoyo, masa depan Jokowi sebagai aktor politik setelah meninggalkan Istana akan menghadapi tantangan besar. Spekulasi apakah Jokowi akan mendirikan partai baru seperti Projo atau mengakuisisi partai kecil seperti PSI dianggap tidak realistis oleh Rinny.

“Kita semua meragukan Pak Jokowi bakal sanggup membangun partainya sendiri. Pak Jokowi bukan, dan memang nggak selevel sama Gus Dur, Ibu Mega, Pak SBY, dan juga Pak Prabowo,” tegas Rinny.

Rinny bahkan meragukan apakah Jokowi mampu mengangkat partai kecil ke tingkat nasional, mengingat selama ini Jokowi lebih berperan sebagai pemimpin birokrasi yang dihasilkan oleh sistem partai besar yang mapan.

"Pak Jokowi bukan tokoh yang sanggup mendirikan dan membesarkan partai, dia adalah produk dari partai politik," pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga