Repelita Jakarta - Pengamat politik dan pakar hukum tata negara, Refly Harun, menduga sosok di balik pembangunan pagar laut sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang, Banten adalah seorang artis yang tengah booming. Ia juga menduga artis tersebut memiliki bisnis yang besar dan memiliki kedekatan dengan kekuasaan.
"Kita bisa membayangkan kalau clue-nya adalah selebriti yang lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya. Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan ini," ujar Refly dalam tayangan di kanal YouTube pribadinya, Senin.
Refly menyoroti bahwa jika benar pagar tersebut dimiliki oleh seorang artis, hal itu menunjukkan kekuasaan yang tidak semestinya. "Kalau ini tidak dilakukan oleh pemerintah, tapi dilakukan oleh selebriti, wah luar biasa, dia bisa memiliki laut. Padahal, tidak ada orang, bahkan orang terkaya di Republik Indonesia ini, yang bisa membeli laut. Karena laut itu belongs to the republic, belongs to the people, belongs to Indonesian people yang berjumlah 270 juta lebih," katanya.
Dugaan bahwa pagar laut tersebut dimiliki oleh seorang artis juga sebelumnya diungkap oleh seorang nelayan Pulau Cangkir, Heru. Ia menyebut bahwa sosok pemilik pagar laut ini adalah artis terkenal yang sedang naik daun. "Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming. Kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu," ujar Heru.
Heru mengaku terkejut ketika mengetahui pagar tersebut mulai dibangun tanpa ada pemberitahuan atau sosialisasi kepada warga setempat. Menurutnya, pembangunan pagar itu tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pesisir, terutama nelayan yang terdampak. "Kalau memang buat budidaya di laut, itu ada spek masing-masing, misalnya budidaya kerapu atau kerang hijau. Tapi ini rancangannya bukan seperti itu. Jadi alasan pagar itu buat budidaya masyarakat, saya rasa jauh dari harapan masyarakat," jelas Heru.
Ia juga meminta agar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera mencabut pagar laut tersebut dan mengembalikan kondisi laut seperti semula. "Harapan saya simpel, cabut lagi seperti semula. Jangan sampai ngebebanin masyarakat lagi yang nyabut. Apalagi sampai TNI atau Polri yang nyabut, malu-maluin. Negara kalah sama perusahaan swasta," tegas Heru.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok