Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Pro Kontra PBNU Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo, Kiai Rizal: Jangan Kerdilkan Pesantren"

 Kiai Rizal Kritik Ketua Umum PBNU Soal Makan Bergizi Gratis: Seakan Tidak  Ada Cara Lain - Wartakotalive.com

Repelita Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyampaikan keinginannya agar PBNU dapat berkontribusi dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

Gus Yahya berharap agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dimiliki oleh akar rumput PBNU dapat dilibatkan dalam pelaksanaan program ini.

Namun, pernyataan ini menuai kritik dari Sekretaris Presidium Penyelamat Organisasi dan Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PPO dan MLB NU), Kiai Rizal.

Menurutnya, permintaan yang disampaikan secara terbuka dan vulgar tersebut terkesan tidak elegan, seolah PBNU tidak memiliki cara lain yang lebih baik untuk terlibat dalam program tersebut.

Kiai Rizal bahkan mempertanyakan apakah tidak ada cara lain untuk menjaga marwah NU sebagai organisasi para ulama pondok pesantren.

"Seakan tidak ada cara lain, keinginan itu disampaikan secara vulgar dihadapan publik, berharap diikutkan dalam pekerjaan teknis program," ujar Kiai Rizal dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap klaim Gus Yahya yang menyebutkan bahwa pesantren-pesantren milik PBNU telah dihubungi pemerintah untuk menjadi lokasi pilot project program Makan Bergizi Gratis.

Kiai Rizal menegaskan bahwa pesantren bukanlah entitas yang bisa dikapitalisasi dengan cara demikian.

Pesantren memiliki kewajiban untuk membesarkan dan memajukan jam'iyyah NU, karena pesantren adalah institusi yang mandiri dan independen dalam pengelolaannya.

Ia menilai klaim bahwa pesantren-pesantren PBNU telah dihubungi pemerintah untuk program tersebut adalah salah kaprah, mengingat pesantren-pesantren berbadan hukum mandiri.

Lebih lanjut, Kiai Rizal mengingatkan bahwa pesantren selama ratusan tahun telah terbukti menjadi lembaga yang mandiri dalam penyediaan makanan bagi ribuan hingga puluhan ribu santri setiap hari melalui dapur pesantren.

Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa pemerintah seharusnya lebih arif dalam bermitra dengan pesantren dalam penyediaan "Makan Bergizi Gratis."

Kiai Rizal juga menyampaikan pandangan dari Presidium PPO dan MLB NU terkait program strategis Presiden Prabowo Subianto.

Mereka mengapresiasi kebijakan pemerintah, namun menekankan pentingnya agar sekitar 23.370 pondok pesantren penopang Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Indonesia, yang sebagian besar memiliki lembaga pendidikan formal, juga mendapatkan manfaat dari program tersebut.

Selain itu, teknis pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di pesantren harus melibatkan Badan Gizi Nasional atau daerah untuk memfasilitasi, membimbing, dan mengawasi agar standar pelayanan dapat terpenuhi.

"Pesantren adalah akar yang menghidupi sekaligus pemasok utama sumber daya manusia dan penjaga kepribadian NU. Dengan begitu, jangan kerdilkan pesantren dengan klaim pesantren-pesantren milik PBNU. Ini klaim yang salah kaprah," tegas Kiai Rizal.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved