Repelita, Jakarta - Nilai tukar Rupiah diprediksi akan melemah hingga mencapai Rp17.000 per Dolar AS pada kuartal II 2025. Prediksi ini disampaikan oleh ekonom dari Bright Institute, Awalil Rizky, dalam webinar bertajuk "Keseimbangan Baru Nilai Tukar Rupiah" pada Selasa, 21 Januari 2025.
Menurut Awalil, pelemahan Rupiah tidak terlepas dari penguatan Dolar AS yang melonjak 9,53 persen antara 27 September 2024 hingga 13 Januari 2025. Sebaliknya, dalam periode yang sama, Rupiah justru tercatat melemah sebesar 7,6 persen.
"Para ekonom Maybank menyebut Rupiah berpotensi melemah ke Rp16.800 per Dolar dan menembus Rp17.000 pada kuartal II 2025 sebelum akhirnya naik kembali ke Rp16.500 pada kuartal III dan IV tahun ini," kata Awalil.
Meskipun demikian, Awalil menilai meski ada potensi pelemahan Rupiah, saat ini indikasi menunjukkan Rupiah cenderung bergerak di sekitar Rp16.500 per Dolar AS.
"Potensi pelemahan lanjutan menurut saya belum terlalu kelihatan. Belum terlalu jelas, tapi ada risiko ke Rp17.000. Saya harus objektif, sementara indikasi-indikasinya ke Rp16.500," tambah Awalil.
Awalil juga menilai terdapat potensi penguatan Rupiah ke level Rp16.000 per Dolar AS, sesuai dengan asumsi dalam APBN 2025. Meskipun demikian, tantangan utama yang perlu diatasi adalah ketahanan fundamental eksternal Indonesia.
"Tapi ingat, faktor fundamental ketahanan eksternal Indonesia sebetulnya dari uraian saya tidak terlampau lemah, tetapi juga tidak cukup kuat, itu masalahnya," tutup Awalil. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
