Repelita Jakarta - Polemik mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terus berkembang. Program yang resmi dimulai pada 6 Januari 2025 itu mendapat kritik keras dari warganet di media sosial karena dianggap tidak layak, terutama terkait dengan menu makanan yang disediakan untuk anak-anak.
Kritik tersebut muncul bersamaan dengan perbandingan antara program MBG dan program sebelumnya, Penyediaan Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMTAS) yang digagas oleh Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022. Banyak warganet yang mengunggah video lama Anies Baswedan ketika ia memberikan sambutan kepada anak-anak sekolah. Dalam video itu, Anies bertanya kepada para murid, "Anak-anak, sekarang kalau pagi ada sarapan ya. Enak nggak sarapannya?" yang dijawab serentak dengan "enak".
Anies Baswedan melanjutkan sambutannya dengan menyatakan bahwa kesehatan adalah hal utama yang harus diperhatikan. "Anak-anak semua harus sehat. Nomor satu, sehat. Nomor dua, sehat. Nomor tiga, sehat. Kalau sehat, insya Allah kegiatan belajarnya bisa berjalan dengan baik," ujarnya. Anies juga menekankan pentingnya menghargai orang tua dan guru, serta berpesan untuk rajin belajar dan berdoa.
Menanggapi program MBG, beberapa warganet menyarankan agar penanggung jawab program tersebut belajar dari cara Anies Baswedan mengelola PMTAS. "Belajar dari profesor," komentar @syaf_*****.
"Jangan dibandingin lah, malu ntar Prabowo. Kualitas makanannya kalah, programnya juga jiplak," tambah @wata********.
"Padahal kalau mau tinggal tiru caranya Anies kelola program makan gratis ini gimana," cuit @loon_.
"Itu program PMTAS yang mulai dilakukan sejak 2010 dan ada anggaran dari APBN, jadi nggak ada itu versi-versian," timpal @mch******. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
