"PDIP Soroti Program Makan Bergizi Gratis DKI Jakarta, Pembagian Susu Hanya Dua Kali Seminggu Dipertanyakan"

 

Repelita Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini menjadi sorotan utama Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta. Salah satu isu yang mencuat adalah pembagian susu yang hanya dilakukan dua kali dalam seminggu, yang dinilai kurang optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyampaikan kekhawatirannya mengenai kebijakan pembagian susu yang hanya dilakukan dua kali dalam seminggu. Menurut Rio, hal ini sangat berbeda dengan wacana awal yang mengharapkan susu menjadi bagian integral dari program Makan Bergizi Gratis. Ia menegaskan bahwa susu memiliki peran yang sangat penting dalam pemenuhan gizi anak-anak.

"Penyediaan susu yang hanya dua kali seminggu ini agak membingungkan. Padahal, susu seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program makan bergizi, karena susu adalah komponen penting dalam gizi anak-anak," ujar Dwi Rio Sambodo.

Menariknya, PDIP juga menyinggung kampanye yang dilakukan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang membagikan susu gratis kepada anak-anak sebagai bagian dari kampanye makan bergizi.

"Wapres Gibran sempat membagikan susu gratis sebagai simbol dari program kampanye makan gratis, yang kini berkembang menjadi program makan bergizi gratis. Harusnya ada kesesuaian antara program kampanye dan implementasi di lapangan," tambah Rio.

Lebih lanjut, PDIP berharap agar makanan yang dibagikan dalam program ini tidak hanya memenuhi standar gizi, tetapi juga dapat dinikmati oleh siswa. Rio mengingatkan pentingnya kualitas makanan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, seperti yang terjadi pada beberapa program uji coba makan gratis di daerah lain yang berujung pada keracunan.

"Penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan layak dikonsumsi dan memiliki kualitas yang baik. Kita tidak ingin ada kasus keracunan atau masalah kesehatan lainnya," ucap Rio.

PDIP berjanji akan terus mengawal program Makan Bergizi Gratis ini. Mereka memastikan bahwa setiap anggaran yang dikeluarkan untuk program ini harus digunakan dengan tepat dan memberikan manfaat bagi rakyat.

"Kami akan mengawasi jalannya program ini dengan ketat. Setiap rupiah yang dikeluarkan dari uang rakyat harus dipastikan bermanfaat untuk mereka," kata Dwi Rio Sambodo.

Program Susu Dua Kali Sepekan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Meskipun menjadi sorotan, kebijakan pembagian susu dua kali dalam seminggu ini dijelaskan lebih lanjut oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat. Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menjelaskan bahwa kebijakan ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan keberagaman menu dan variasi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

"Pemberian susu dalam program makan bergizi ini memang akan dilakukan dua kali dalam seminggu," kata Teguh Setyabudi di SMPN 61, Slipi, Jakarta Barat. "Namun, susu bukan satu-satunya komponen yang diberikan, dan akan ada variasi menu lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa," paparnya.

Teguh juga menambahkan bahwa program ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah, seperti di Papua yang mengganti nasi dengan sagu, sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan lokal. Meskipun ada variasi menu, Teguh menegaskan bahwa kualitas dan gizi makanan yang diberikan harus tetap terjaga.

Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan kualitas dan memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis berjalan dengan baik di lapangan.

"Variasi menu ini akan terus berkembang. Kami berharap kualitasnya tetap terjaga dan kami akan mendukung dari segi sosialisasi, edukasi, dan penunjukan lokasi sekolah," tambah Teguh. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga