PDIP Desak Polri dan KPK Respons Temuan OCCRP Soal Korupsi, Jokowi: Buktikan saja!

 

Repelita Jakarta Citra Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, dikabarkan memburuk setelah muncul laporan dari Organized Crime Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menempatkan dirinya sebagai salah satu nominasi pemimpin terkorup dunia tahun 2024.

Laporan tersebut memicu berbagai reaksi, termasuk dari Juru Bicara PDIP, Guntur Romli. Ia menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang pernah menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menurut Guntur, keputusan Megawati tersebut menunjukkan kebijaksanaan yang tepat.

"Terima kasih Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah menolak tiga periode dan perpanjangan jabatan Jokowi," ujar Guntur.

Ia menambahkan bahwa penolakan tersebut seperti nubuat, mengingat laporan OCCRP saat ini menyebut Jokowi sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia. "Dua periode saja, Jokowi sudah masuk daftar, bagaimana kalau tiga periode?" lanjutnya.

Guntur juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga penegak hukum lainnya untuk memeriksa Jokowi dan keluarganya terkait laporan OCCRP. Ia menyebut bahwa dugaan korupsi tersebut sebelumnya juga telah diungkapkan oleh sejumlah tokoh, seperti ekonom senior almarhum Faisal Basri dan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubaedillah Badrun.

"Laporan ini bisa menjadi petunjuk bagi KPK, Polri, dan Kejaksaan untuk memeriksa Jokowi dan keluarganya," tegas Guntur.

Menanggapi laporan OCCRP, Jokowi menyebut banyak tuduhan tanpa bukti yang dialamatkan kepadanya. Ia juga meminta agar pertanyaan terkait laporan tersebut ditujukan kepada OCCRP. "Ya apa, apalagi? Sekarang kan banyak framing jahat, banyak tuduhan tanpa bukti," ujar Jokowi sambil tertawa kecil.

Menurut laporan OCCRP, selain Jokowi, ada beberapa nama lain yang masuk daftar nominasi pemimpin terkorup dunia 2024. Di antaranya adalah mantan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

Adapun Bashar Al-Assad terpilih sebagai pemimpin terkorup dunia tahun 2024, sementara Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, menerima penghargaan khusus sebagai 'Non-Prestasi Seumur Hidup' atas kepemimpinannya yang dinilai brutal dan penuh korupsi.

OCCRP menilai bahwa model kepemimpinan seperti Assad dan Obiang menjadi contoh rezim diktator di mana korupsi memainkan peran penting. Laporan ini kembali menyoroti pentingnya integritas dalam kepemimpinan di tengah berbagai tantangan global.(*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga