Repelita Jakarta - Nama Patrick Kluivert saat ini sedang santer disebut sebagai calon kuat pelatih Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong (STY) yang baru saja dipecat PSSI.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bahkan tidak membantah bahwa Kluivert menjadi salah satu kandidat sebagai pelatih untuk Jay Idzes cs.
"Salah satu kandidat yang saya interview yang namanya disebutkan tadi (Patrick Kluivert)," kata Erick dalam konferensi pers pada Senin, 6 Januari 2025.
Namun, ada kabar tidak mengenakan tentang Kluivert. Sang mantan pemain Barcelona ini ternyata punya jejak kasus kontroversial terkait perjudian.
Dikutip dari pemberitaan Bleacher Report pada Maret 2017, surat kabar Belanda De Volkskrant melaporkan bahwa Kluivert pernah menjadi korban pemerasan oleh kelompok kriminal selama beberapa tahun.
Hal ini terjadi setelah ia menumpuk utang judi lebih dari €1 juta (sekitar Rp16 miliar jika dikonversi ke kurs rupiah saat ini) pada 2011 dan 2012. Saat itu, Kluivert menjabat sebagai pelatih tim cadangan di FC Twente.
Meski demikian, laporan tersebut menegaskan bahwa Kluivert tidak sedang diselidiki atas dugaan pengaturan pertandingan (match-fixing).
Utang yang ia miliki sebagian besar telah dilunasi, dan fokus penyelidikan berada pada kelompok kriminal yang memerasnya. Pengacara Kluivert, Gerard Spong, menjelaskan bahwa kliennya adalah korban dalam kasus ini.
"Kluivert adalah seorang korban," tegas Spong.
Patrick Kluivert dikenal sebagai salah satu pemain legendaris Belanda dan merupakan bagian dari generasi emas Ajax Amsterdam.
Namanya melambung pada 1995 ketika ia mencetak gol penentu kemenangan Ajax di final Liga Champions UEFA, saat usianya baru 18 tahun.
Selain Ajax, Kluivert juga sempat memperkuat klub-klub besar seperti AC Milan, Barcelona, dan Newcastle United. Karier bermainnya berakhir pada 2008, dan ia segera terjun ke dunia kepelatihan, dimulai sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar.
Pada 2016, Kluivert bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) sebagai direktur sepak bola. Dalam perannya tersebut, ia menjadi salah satu figur penting di balik layar klub raksasa Prancis itu.
Meski masa lalunya sempat dirundung kontroversi, Kluivert tetap memiliki reputasi mentereng di dunia sepak bola. Dengan pengalaman bermain dan melatih di berbagai klub besar, ia dianggap memiliki kapasitas untuk membimbing Timnas Indonesia menuju level yang lebih tinggi.
Namun, jejak kontroversialnya ini menjadi catatan yang tak bisa diabaikan. Jika benar ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, PSSI harus bersiap menjawab berbagai pertanyaan publik terkait masa lalu Kluivert, sembari memastikan fokus utamanya adalah membangun prestasi Garuda di kancah internasional. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok