Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Nelayan Sebut Selebriti Jadi Dalang Pembangunan Pagar Laut 30 Kilometer di Tangerang, Heru Desak Segera Dicatat

 

Repelita, Tangerang - Heru, seorang nelayan di pesisir Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama mengetahui adanya pembangunan pagar laut sepanjang 30 kilometer di wilayah tersebut. Menurutnya, dalang utama di balik proyek pagar laut ini adalah seorang selebriti yang tengah tenar saat ini.

Heru menjelaskan bahwa saat ditanya oleh wartawan mengenai siapa sosok yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut yang misterius tersebut, jawabannya cukup jelas. "Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming," ungkapnya pada Minggu, 12 Januari 2025.

Dirinya menegaskan bahwa ada beberapa sosok yang terlibat dalam proyek tersebut, dan semua orang pasti tahu siapa mereka. "Kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu," tambahnya.

Heru mengungkapkan kekagetannya atas pemasangan pagar laut ini, karena hingga saat ini tidak ada informasi yang diberikan oleh pemerintah daerah mengenai pembangunan tersebut. "Kalau memang pagar laut ini dibangun untuk kepentingan budidaya laut, maka bahan dan cara membuatnya sangat salah," katanya. Oleh karena itu, dia meyakini bahwa tujuan pembangunan pagar laut tersebut bukan untuk budidaya laut.

Heru juga menegaskan bahwa seharusnya sosialisasi mengenai proyek ini dilakukan terlebih dahulu agar masyarakat bisa memberikan masukan. Mengenai upah pekerja, Heru menduga mereka dibayar sekitar Rp100-125 ribu per hari. "Kalau menurut taksiran upah sih, kalau standar pekerja Tangerang Utara ini sekitar Rp100-125 ribu per hari. Saya dengar juga ada yang borongan, ada yang upah harian, paling tidak dia kejar target," jelasnya.

Heru berharap agar pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera mencabut pagar laut tersebut dan tidak menunda-nunda lebih lama lagi. "Jangan sampai ngebebanin masyarakat lagi yang nyabut. Apalagi sampai TNI Polri yang nyabut, malu-maluin. Kalah berarti sama perusahaan swasta, negara kalah sama perusahaan swasta," pungkasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved