Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Masuk Tokoh Korup Dunia, Habib Rizieq Desak KPK Tangkap Jokowi, Semoga Prabowo Bukan Omong-Omong Saja"

 Sidang Pertama Gugatan Habib Rizieq Shihab Terhadap Jokowi: Hakim Minta  Lengkapi Dokumen Hukum - Poros Jakarta

Repelita Jakarta - Habib Rizieq Shihab, mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), mengeluarkan pernyataan keras terkait dugaan korupsi yang melibatkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menangkap Jokowi dan meminta Presiden Prabowo Subianto tidak melindungi mantan presiden tersebut.

“Mestinya KPK tangkap itu Jokowi. Pak Prabowo tidak usah melindungi Jokowi. Jangan membela Jokowi, dan mestinya Prabowo bersama rakyat, bersama-sama kita seret Jokowi jebloskan ke penjara,” tegas Habib Rizieq dikutip, Senin (6/1/2025).

Ia juga mengajak Presiden Prabowo untuk bersama-sama memberantas koruptor di Indonesia.

“Sekarang kita ajak Prabowo, sekarang kita tangkap koruptor di antara kita. Kita doakan Prabowo bukan omong-omong saja,” tambahnya.

Pernyataan ini muncul setelah beredarnya laporan yang menyebutkan bahwa Jokowi masuk dalam daftar tokoh korup dunia. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi atau bukti konkret yang mendukung klaim tersebut.

Diketahui Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) baru-baru ini memasukkan mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), sebagai salah satu finalis dalam daftar tokoh paling korup di dunia untuk tahun 2024. Selain Jokowi, daftar ini juga mencakup nama-nama seperti Presiden Kenya William Ruto dan Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu.

Menanggapi hal ini, Jokowi mempertanyakan tuduhan tersebut dan meminta bukti konkret atas klaim yang diajukan. Ia menyatakan bahwa banyak fitnah dan tuduhan tanpa dasar yang ditujukan kepadanya.

OCCRP sendiri mengakui tidak memiliki bukti bahwa Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama masa jabatannya. Namun, mereka menerima laporan dari masyarakat dan pakar bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan merusak lembaga pemilu serta peradilan di Indonesia.

Beberapa pihak di Indonesia menilai bahwa penilaian OCCRP ini lemah dan tidak berdasar, mengingat tidak ada putusan pengadilan yang menyatakan Jokowi terlibat dalam kasus korupsi. Mereka juga mengkritisi metodologi OCCRP dalam menentukan nominasi tersebut.

OCCRP adalah organisasi jurnalisme investigatif yang didirikan pada tahun 2007, fokus pada pelaporan kejahatan terorganisir dan korupsi di berbagai negara. Sejak 2012, mereka rutin merilis daftar tokoh yang dianggap menonjol dalam hal kejahatan dan korupsi di wilayah peliputan mereka.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved