Repelita Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait baru-baru ini mengklaim bahwa hingga 20 Oktober 2024, telah berhasil membangun sekitar 40 ribu rumah di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pernyataan ini langsung mendapat sorotan tajam dari publik. Beberapa warganet di platform X Indonesia mempertanyakan klaim tersebut, mengingat Pemerintahan Prabowo-Gibran baru saja dilantik pada 20 Oktober 2024. Salah satu akun, @antoniusCDN, menyatakan keheranannya dengan berkata, "Bukannya pak @prabowo dilantik menjadi presiden tgl 20 Oktober lha kok bisa dihari yg sama jg SDH bisa bangun rumah rakyat sebanyak 40rb unit… Aneh bin lucu…"
Komentar warganet lain juga turut menyemarakkan perdebatan tersebut. Akun @joppiemagai menulis, "Sim salabim, Abrakadabra." Sementara itu, akun @anakailie13 menambahkan, "Sudah loh yah. Berarti sdh jadi. Bukan sedang bangun."
Maruarar sendiri menjelaskan bahwa pembangunan rumah tersebut ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan sekitar Rp8 juta per bulan ke bawah. Ia juga menekankan bahwa pembiayaan rumah tersebut dirancang untuk masyarakat yang tidak memiliki gaji bulanan tetap.
Dalam pernyataannya, Maruarar menyebutkan bahwa lahan yang digunakan untuk pembangunan rumah tersebut merupakan lahan yang disita negara melalui berbagai proses legal, seperti lahan hasil korupsi, aset BLBI, hingga HGU yang tidak diperpanjang. Pembangunan rumah ini merupakan bagian dari rencana untuk mencapai target pembangunan 3 juta unit rumah seperti yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
Komentar warganet lainnya pun terus berdatangan, dengan sebagian besar mempertanyakan seberapa realistis klaim tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok