Repelita, Jakarta - Mahasiswa asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainuddin Ruslan Zain berhasil mempertahankan tesisnya di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Ia dianugerahi gelar magister dengan nilai mumtaz atau sangat memuaskan (A+) atas karya ilmiahnya yang berjudul "Hadis-Hadis Riwayat Qasim bin Ashbag Al-Andalusi dalam Kitab-Kitab Sunnah dari Musnad Abu Hurairah RA: Kompilasi, Autentikasi, Studi Sanad dan Analisis Matan."
Tesis setebal 985 halaman ini memerlukan waktu 2,5 tahun untuk diselesaikan dan Zeyn, sapaan akrab Zainuddin, menghadap dewan penguji yang terdiri dari Prof. Muhammad Salim Al-Sayyid Athiyyah, Prof. Khalid Syakir Athiyyah Sulaiman, dan Prof. Subhi Abdul Fattah Rabi. Zeyn telah menyelesaikan studi pascasarjananya di Universitas Al Azhar Mesir dalam waktu 4 tahun, setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ushuluddin universitas yang sama.
“Saya mengenal Zeyn sebagai mahasiswa yang rajin, tidak pernah absen dalam kajian saya, hanya sesekali saja. Saya menjadikannya muqri’ (pembaca dalam majelis ilmu), dan bacaannya merupakan salah satu yang terbaik,” kata penguji eksternal, Dr. Subhi, di Auditorium Grand Syaikh Al Azhar Imam Akbar Ahmad Thayyib, Nasr City, Kairo, Kamis, 16 Januari 2025 waktu setempat.
Dalam tesisnya, Zeyn mengangkat topik yang memiliki kebaruan, yaitu tentang perkembangan periwayatan hadis di Eropa, tepatnya di Spanyol, pada abad ke-3 dan ke-4. Ia menunjukkan bagaimana periwayatan hadis di wilayah tersebut sempat mencapai puncaknya dan bahkan menandingi perkembangan periwayatan hadis di Arab dan sekitarnya.
Zeyn dan timnya berhasil mengkompilasi 1550 hadis dari transmisi Qasim bin Ashbag. Dari jumlah tersebut, 88 persen di antaranya diterima dan diakui sebagai otoritas dalam penentuan hukum syariat.
"Ada beberapa tantangan dalam menyelesaikan tesis ini, salah satunya adalah menjaga konsistensi metodologi yang diterapkan oleh para ulama hadis dalam kajian kritisnya," ungkap Zeyn. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok