Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Kuasa Hukum PIK 2 Bantah Tuduhan Pagar Laut Mysterious Milik Pengembang, Klaim Hanya Tanggul Laut Bambu"

 

Repelita, Tangerang - Kuasa hukum pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, Muannas Alaidid, membantah tuduhan dari nelayan yang mengklaim pagar laut misterius di pesisir Kabupaten Tangerang milik pihaknya.

"Tuduhan ini merupakan bagian dari fitnah-fitnah yang selama ini dilancarkan untuk menekan PIK 2," ujar Muannas, pada Jumat, 10 Januari 2025.

Muannas menegaskan bahwa pagar laut sepanjang 30,16 Km di Kabupaten Tangerang bukan milik PIK 2. Lokasi pagar tersebut, menurutnya, tidak berada di wilayah PSN PIK 2.

"Tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengembang karena lokasi pagar tidak berada di wilayah PSN maupun PIK 2," tegasnya.

Menurut Muannas, pagar laut tersebut merupakan tanggul yang terbuat dari bambu dan biasanya digunakan masyarakat untuk memecah ombak. "Pagar laut ini biasanya dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai tambak ikan atau pembatas lahan warga yang terkena abrasi," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa pagar tersebut dibuat oleh warga secara swadaya untuk tujuan pembibitan ikan atau hewan laut lainnya.

"Berita mengenai pagar laut ini hanya alat fitnah yang bertujuan mencari sensasi. Sebenarnya itu hanyalah tanggul laut biasa yang terbuat dari bambu, hasil inisiatif masyarakat," tambah Muannas.

Sebelumnya, nelayan tradisional Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, mengungkapkan pertemuannya dengan pelaku pemasangan pagar laut misterius tersebut. Heru Mapunca (47), salah satu nelayan, menceritakan bahwa pada malam hari ia melihat truk-truk yang membawa bambu menuju Pulau Cangkir.

"5 unit truk itu ada apa nih? Jangan-jangan ada proyek," ungkap Heru saat menceritakan penemuannya. Ketika ia memeriksa keesokan harinya, ia mendapati para pekerja tengah memilah bambu untuk pagar laut.

"Ini proyek siapa?" tanya Heru kepada salah seorang tukang.

"Pengembang," jawab tukang tersebut.

Heru merasa kesal karena tidak ada sosialisasi mengenai proyek tersebut kepada warga sekitar. "Kok nggak ada sosialisasinya atau koordinasi sama warga?" tanya Heru.

"Udah sama Pak RT," jawab tukang itu, yang membuat Heru sedikit mereda.

Pagar laut misterius yang terbuat dari bambu itu berdiri tegak sepanjang pesisir Kabupaten Tangerang, dengan panjang mencapai 30 kilometer. Pagar tersebut melintasi enam kecamatan dan 16 desa, serta diperkirakan setinggi 6 meter. Pagar tersebut terlihat kokoh dan tak tergoyahkan meski dihantam ombak.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved