Repelita, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto melontarkan kritik tajam terkait kasus pagar laut yang terjadi di Kabupaten Tangerang. Titiek merasa geram dengan proses pembangunan pagar laut yang hingga kini belum diketahui siapa pihak yang bertanggung jawab.
"Ini kan sangat mengada-ngada. Kalau orang Jawa bilang ngono yo ngono neng yo ojo ngono ya. Kalau anak-anak bilang, enggak gitu-gitu amat kali," kata Titiek kepada wartawan di DPR, Selasa (21/1).
Titiek mendesak agar pemerintah segera mengungkap siapa yang terlibat dalam pembangunan pagar laut tersebut. Ia menuntut agar publik diberitahu siapa pemilik dan pihak yang membiayai proyek pagar laut yang sangat luas itu.
"Kami dari Komisi IV mendesak pemerintah untuk segera mengetahui dan mengumumkan itu sebenarnya pagarnya punya siapa, siapa yang bikin, siapa yang suruh, siapa yang membiayai. Mosok tiba-tiba ada gitu ya 30,16 kilo kan enggak bisa dibikin 1-2 hari. Jadi ini supaya segera oleh pemerintah mengetahui siapa yang bikin ini," tegas Titiek.
Selain itu, Titiek juga mempertanyakan klaim sekelompok nelayan yang mengaku membangun pagar laut secara swadaya. Ia heran dengan biaya yang sangat besar untuk proyek tersebut.
"Ini biayanya mahal, udah dihitung-hitung ada yang hitung katanya 12 berapa miliar gitu ya. Terus tiba-tiba ada yang mengaku bahwa ada sekelompok nelayan yang swadaya membangun pagar laut ini. Kan kita ini dari Komisi IV sedang berusaha untuk mensejahterakan kehidupan para nelayan, kok tiba-tiba nelayan itu punya duit segitu gitu ya," ujar Titiek.
Titiek juga mempertanyakan peran aparat keamanan dalam polemik ini, mengingat kasus ini sudah berlarut-larut tanpa ada kejelasan. Ia mendesak pemerintah untuk segera mengungkap siapa yang bertanggung jawab.
"Jadi kami mendesak supaya pemerintah segera mencari tahu. Kasus ini sudah 1 bulan lebih ramainya masa enggak dapat-dapat. Ini aparat ke mana?" geram Titiek.
Komisi IV DPR berencana untuk meninjau langsung lokasi pagar laut dan menggelar rapat dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membahas lebih lanjut masalah ini.
"Kita lihat lah perkembangannya nanti gimana. Besok kita ketemu kementerian terus lusa kita mau tinjau ke lapangan," beber Titiek.
Titiek mengibaratkan panjang pagar laut tersebut hampir setengah panjang Tol Jagorawi, yakni sekitar 30 kilometer, dan merasa heran mengapa hingga kini belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut ini.
"Yang penting, ini udah lama, udah sebulan masa enggak dapat-dapat. Siapa sih yang bikin 30 KM loh itu sama dengan separuh Jagorawi kan. Dan itu pagernya adanya di laut bukan di darat. Kan susah bikinnya ya," tegas Titiek.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok