Repelita Jakarta - Pagi ini, pemberitaan mengenai demonstrasi yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menjadi ramai perhatian publik. Berita ini berawal dari unggahan spanduk yang terlihat di depan kantor kementerian. Spanduk itu bertuliskan "Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar dan Main Pecat".
Unggahan tersebut pertama kali dibagikan oleh akun X @zanatul_91, yang menunjukkan foto spanduk yang didapat di depan Gedung Kemendikti Saintek pada Senin, 20 Januari 2025. Spanduk tersebut mencerminkan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro terhadap bawahannya yang merupakan ASN.
"Satryo B kabarnya tampar supirnya lalu main mutasi pegawai. Nggak ada pegawai wanita di Ring 1 soalnya istrinya cemburuan," tulis akun @RaikkonenFan201. Jika benar terjadi penamparan dan pemecatan pegawai, maka kasus ini perlu diusut tuntas.
Seiring dengan itu, unggahan tersebut mendapat tanggapan dari netizen yang memposting video demonstrasi dari dalam kantor Kemendikti. Dalam video tersebut, puluhan pegawai melakukan unjuk rasa, membawa spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri". Selain itu, ada juga spanduk yang berbunyi "Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga".
Dukungan untuk aksi ini dari warganet mengalir deras. "Gini dong, ASN nggak diam-diam saja kalau ada pejabat dzalim. Menyala Perjuangan," komentar @Lemonade056. Aksi unjuk rasa ini juga menarik perhatian warganet yang memberikan komentar mengenai kondisi di dalam kementerian. "Gue salut, PNS sampai demo berarti sekacau itu," kata @yuanst.
"Siapa sangka pegawai negeri melakukan aksi seperti itu berarti sudah terlalu buruk pimpinan," tambah @masbayu285. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
