Juni Lesnussa Menghilang Tanpa Jejak, Suami dan Keluarga Mencari Jawaban atas Kasus KDRT

 

Repelita, Ambon - Di sebuah rumah dinas sederhana di kawasan Skip, Ambon, atmosfer duka dan misteri menggantung di udara. Juni Lesnussa, seorang ibu rumah tangga yang lembut, telah menghilang tanpa jejak selama tujuh bulan. Setiap sudut rumahnya kini seolah mengisahkan kepedihan yang tak terkatakan, menyisakan bayangan tentang kehidupan yang pernah ada di dalamnya.

Pratu Risman Alu, suaminya, berdiri di tengah badai kecurigaan dan sanksi. Wajahnya yang tegas kini dihiasi kerut-kerut kecemasan, menghadapi dunia yang menuntut jawaban atas hilangnya istrinya. Namun, bagi keluarga Juni, terutama ayahnya, Hasan Lesnussa, ini bukan sekadar misteri biasa. Ini adalah seruan keadilan, suara yang tak ingin teredam dalam lorong waktu yang terus bergulir.

Juni terakhir kali terlihat meninggalkan rumah dinas mereka pada sore 4 Mei 2024, langkahnya kecil dan berat, seakan membawa beban yang hanya dia yang tahu. Hasan yakin putrinya kabur akibat KDRT yang dia alami. Sebuah dugaan yang dilandasi oleh saksi-saksi dan percikan cerita pilu yang pernah terdengar. Namun, hukum menuntut bukti nyata, bukan sekadar dugaan, sehingga kasus ini sementara berhenti dalam ketiadaan bukti fisik.

Di sisi lain, institusi TNI menunjukkan wajah tanggung jawabnya. Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, menginstruksikan pencarian intensif, melibatkan jajaran militer dan kepolisian. Namun, upaya itu seolah terhenti di jalan buntu. Tak ada saksi yang melihat, tak ada petunjuk yang muncul. Ambon menjadi saksi bisu dari misteri yang semakin pekat.

Sementara itu, Pratu Risman dihukum atas kelalaiannya melaporkan kehilangan istrinya secara cepat. Bagi banyak orang, sanksi itu hanya seberkas keadilan yang belum cukup menebus hilangnya seorang istri, seorang anak, dan seorang ibu. Setiap harinya, suara-suara bisik-bisik terus bergema, membawa tanya tanpa jawaban. Di manakah Juni berada? Apakah kebenaran akan muncul dari balik tirai misteri ini?

Di bawah langit Ambon yang kelabu, sebuah harapan kecil terus menyala. Hasan dan keluarga Juni tetap memohon kepada langit dan pemerintah, berharap pencarian ini tidak berakhir sia-sia. Juni Lesnussa, dalam keberadaannya yang tak lagi terlihat, tetap hidup dalam doa dan ingatan keluarganya. Waktu mungkin berjalan, tetapi cinta dan keadilan selalu menemukan jalannya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga