Repelita Jakarta - Jokowi terus mendapatkan kritikan dari warganet setelah kemunculannya dalam berbagai kesempatan.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa Jokowi kini terlihat seperti "presiden shift siang", mengingat keberadaannya yang kerap terlihat dalam blusukan dan kegiatan publik lainnya, sementara Presiden Prabowo Subianto dianggap lebih pasif dalam menjalankan peran sebagai pemimpin negara.
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo pada Minggu, 12 Januari 2025 di Jakarta semakin memperkuat persepsi tersebut. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana resepsi pernikahan anak dari Akbar Tandjung, Sekar Krisnauli Tandjung, dan Jokowi menegaskan bahwa tidak ada pembahasan politik terkait pertemuan tersebut. Namun, kritikan datang karena dianggap Jokowi tetap terlibat dalam kegiatan yang seharusnya tidak menjadi bagian dari eks presiden.
Warganet di media sosial X pun ramai mengomentari hal ini. Akun @anak__ogi menulis cuitan dengan sindiran terkait peran ganda yang dianggap dimiliki oleh Jokowi dan Prabowo, "Presidennya dua, ibukotanya ga ada," tulisnya.
Komentar tersebut langsung mendapatkan respons dari pengguna X lainnya. Akun @pertalite1708 menyatakan kebingungannya, "Anak saya ada PR…nanya ibukota Indonesia itu dimana? Saya bingung jawabnya…"
Sementara akun @penandur menilai situasi ini dapat dimanfaatkan oleh Prabowo, "Fully pemerintahan sekarang ya komando Prabowo. Justru penyerangan terus menerus ke Jokowi juga dimanfaatkan Prabowo sekarang ini kok…supaya pemerintah skrg jauh dari kritik dan protes."
Akun @ceciliasuwanda1 pun menambahkan, "Tahun 2025 masih saja Mulyono dianggap dan diperlakukan sbg presiden. Mulyono pun masih aktif wira wiri bak presiden."
Munculnya berbagai komentar tersebut menunjukkan ketidakpuasan sebagian warganet terhadap dinamika politik di Indonesia yang seolah menghadirkan dua figur presiden dalam satu negara. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
