Repelita Jakarta - Shin Tae-yong terpilih sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2019 setelah melakukan presentasi program di hadapan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan jajarannya di Malaysia pada 19 November 2019. Namun, beberapa hari setelah itu, pada 30 November 2019, giliran pelatih sebelumnya, Luis Milla, yang juga melakukan presentasi di hadapan petinggi PSSI.
Luis Milla, yang lebih berpengalaman dan memahami sepakbola Indonesia, diharapkan dapat meyakinkan PSSI untuk dipilih kembali. Namun, PSSI akhirnya memilih Shin Tae-yong, meski Milla dianggap lebih mengetahui seluk-beluk sepakbola Indonesia. Salah satu alasan PSSI memilih Shin Tae-yong adalah karena pelatih asal Korea Selatan tersebut berani memasang target juara di Piala AFF 2022, sesuatu yang tidak berani dilakukan Luis Milla.
Wakil Ketua Umum PSSI saat itu, Cucu Somantri, menjelaskan bahwa Shin Tae-yong memiliki keyakinan untuk membawa Timnas Indonesia juara. “Jika gagal, mereka harus mengakui dan tidak menyalahkan federasi,” kata Cucu Somantri. Hal ini berbeda dengan Luis Milla yang hanya berani mengatakan akan berusaha keras untuk memenuhi target tersebut.
Meskipun Timnas Indonesia gagal mencapai final Piala AFF 2022, prestasi Shin Tae-yong tetap diakui. Di bawah asuhan Shin, Timnas Indonesia berhasil naik 43 peringkat di ranking FIFA, dari posisi 173 ke 130. Selain itu, Timnas Indonesia mencetak sejarah dengan lolos ke fase gugur Piala Asia 2023 dan melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Apresiasi tetap layak diberikan kepada Shin Tae-yong atas prestasinya,” ujar Cucu Somantri. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok