Repelita Jakarta - Belakangan viral foto pria yang mirip pengusaha Surabaya, Ivan Sugianto, sedang berada di sebuah kedai kopi. Hal ini memicu pertanyaan publik mengenai apakah Ivan sudah bebas dari kasus kontroversial yang melibatkan dirinya.
Kabar viral ini bermula dari sebuah postingan di akun Instagram @ssc_politik. Dalam unggahan tersebut, terlihat sejumlah foto seorang pria yang berdiri di kasir kedai kopi, disertai caption yang bertuliskan "Papa Pudel dah bebas gaes! Penasaran sama gangsternya?"
Sebutan "Papa Pudel" sebelumnya diberikan kepada Ivan Sugianto setelah insiden yang terjadi di SMA Kristen Gloria 2, Surabaya, pada 21 Oktober 2024. Dalam insiden itu, Ivan memaksa seorang siswa untuk menggonggong dan bersujud di depannya. Aksi tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
Ivan, yang saat ini berstatus tahanan Kejaksaan Negeri Surabaya, hingga kini belum menjalani sidang. Pada 13 Januari lalu, Polrestabes Surabaya memindahkan tempat penahanannya setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap atau P-21.
Sudiman Sidabukke, pengacara dari SMA Kristen Gloria 2, menyatakan belum dapat berkomentar mengenai kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa kemungkinan Ivan mengajukan permohonan penangguhan penahanan perlu dicek ke Kejaksaan.
Kasi Intelijen Kejari Surabaya, Putu Arya Wibisana, juga meragukan bahwa foto tersebut adalah Ivan. Ia menyatakan bahwa foto yang beredar tidak jelas dan meragukan keasliannya. "Fotonya, tidak terlihat jelas, meragukan," katanya.
Netizen juga sempat meragukan apakah sosok yang ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian benar-benar Ivan Sugianto. Beberapa netizen di media sosial X (Twitter) mencocokkan foto-foto Ivan sebelum kasus ini dengan penampilannya setelah ditangkap. Beberapa bahkan menduga bahwa Ivan menggunakan pemeran pengganti.
Polisi menanggapi hal ini dengan tegas. Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, menegaskan bahwa Ivan yang ditangkap dan ditahan adalah Ivan yang asli, bukan pemeran pengganti. Rina juga membantah isu yang beredar mengenai fasilitas istimewa di ruang tahanan Polrestabes Surabaya. "Tidak ada kasur, tidak ada AC. Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari," ujarnya.
Kasus ini bermula ketika Ivan, bersama sejumlah temannya, mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk melabrak seorang siswa berinisial EH yang diduga telah mengolok-olok anak Ivan. Dalam insiden tersebut, Ivan memaksa EH untuk berlutut, meminta maaf, dan menggonggong di depan gerbang sekolah. Aksi tersebut direkam dan kemudian viral di media sosial.
Pihak sekolah kemudian membuat laporan ke Polrestabes Surabaya, yang memicu penyelidikan dan penahanan Ivan.
Saat ini, Ivan masih berada di tahanan, dan proses hukum terhadapnya terus berlanjut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok