Repelita Jakarta - Pernyataan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, yang mengklaim pemerintah telah membangun 40 ribu rumah sejak 20 Oktober 2024 hingga Januari 2025 menuai perdebatan panas. Klaim ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Adian Napitupulu, yang mempertanyakan kebenarannya secara terbuka.
Ara melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah telah berhasil membangun sekitar 40 ribu unit rumah dalam waktu empat bulan. Pernyataan ini disampaikan setelah menghadiri rapat kabinet di Istana Merdeka. Namun, klaim tersebut langsung menimbulkan gelombang kritik dan tanda tanya.
Adian Napitupulu, saat menjadi narasumber di acara Kompas TV bersama Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah, mengungkapkan keheranannya terhadap klaim tersebut. Ia bahkan sempat bertanya langsung kepada Fahri sebelum acara dimulai.
Menurut Adian, Fahri membenarkan bahwa pembangunan tersebut terjadi pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, bukan dalam periode kepemimpinan saat ini. "Tadi saya tanya sama Bung Fahri sebelum acara, itu betul 40 ribu? Dia bilang itu di zaman Pak Jokowi, ya jangan diklaim dong," ujar Adian, dikutip AyoIndonesia.com pada Rabu, 15 Januari 2025.
Klaim ini juga mendapat perhatian dari para kontraktor. Rekan-rekan Adian yang berprofesi sebagai kontraktor menyatakan keheranan mereka. "Hampir semua teman-teman kontraktor kontak saya, bagaimana mungkin menghitungnya 40 ribu rumah dalam 4 bulan? Sedangkan APBN-nya belum kelar?" tambah Adian.
Hal ini memunculkan dugaan bahwa klaim Ara hanya sebatas upaya untuk meningkatkan citra pemerintah tanpa bukti yang jelas. Fahri Hamzah yang hadir dalam acara tersebut terlihat tersenyum hingga tertawa mendengar klaim ini, seolah mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara klaim Ara dan fakta di lapangan.
Namun, hingga kini, pihak Ara belum memberikan penjelasan rinci terkait data dan metode penghitungan pembangunan 40 ribu rumah tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok