Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan segera bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini menimbulkan spekulasi bahwa Partai Gerindra dan PDIP akan bersatu. Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengungkapkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu dekat.
Menurut Basarah, kedua tokoh tersebut hanya perlu menyesuaikan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan pertemuan. Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, melihat pertemuan ini sebagai sinyal bahwa PDIP akan bergabung dalam barisan Istana.
“Prabowo dan Megawati kemungkinan akan bersatu. Artinya, PDIP akan ikut dalam barisan Istana yang baru,” kata Refly dalam kanal Youtubenya.
Refly menambahkan bahwa dengan adanya pertemuan tersebut, posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari dinasti Mulyono yang ada di Istana semakin terancam.
“Maka Gibran Rakabuming Raka yang selama ini dekat dengan Istana, akan dilepaskan, tentu dengan jalur yang konstitusional,” ujarnya.
Refly menilai bahwa dalam pertemuan ini, yang paling membutuhkan posisi tawar adalah Megawati, yang sedang mencari cara untuk memastikan posisi strategis bagi PDIP.
“Menurut saya, yang paling butuh dari rencana pertemuan ini adalah Megawati,” lanjutnya. “Megawati tidak akan tahan menjadi oposisi selama lima tahun, jadi dia akan mencari Bargaining Position. Salah satunya mungkin adalah menjadikan Puan sebagai wakil presiden Prabowo,” ungkap Refly.
Refly juga menjelaskan bahwa sangat mungkin bagi Prabowo untuk menyingkirkan Gibran dari posisi yang ada, bahkan menurutnya hal itu sangat mudah dilakukan.
“Apakah dimungkinkan? Oh, sangat mungkin. Menyingkirkan Gibran itu mudah sekali,” ujarnya. “Jika semua partai politik dikuasai oleh Prabowo, mencari alasan untuk menyingkirkan Gibran sangat mudah,” tandasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
