Repelita Jakarta - Video pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mengungkap kebohongan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan keluarganya, kini tengah viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Hasto bercerita mengenai bagaimana partainya, PDIP, merasa ditipu mengenai pengakuan Gibran Rakabuming Raka sebelum akhirnya mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden.
Hasto menjelaskan bahwa partai berkali-kali mempertanyakan kesetiaan Gibran kepada PDIP.
Ia bahkan membantah isu bahwa dirinya akan dicalonkan mendampingi Prabowo di Pilpres 2024. Gibran disebut mengaku bahwa ia dibesarkan di PDIP dan akan tetap menjadi bagian dari partai tersebut.
Namun, Hasto menyatakan bahwa keputusan keluarga Jokowi sudah dibuat, bahwa Gibran akan maju dalam Pilpres 2024, dan mengklaim ada rekaman mengenai hal tersebut.
"Itu sudah ada keputusan dari keluarga bahwa Mas Gibran mau maju, dan ada rekamannya," ujar Hasto dalam video yang diunggah oleh akun X @Bang_Ramzan pada 6 Januari.
Pernyataan Hasto semakin menarik perhatian karena menyebutkan bahwa kebohongan telah menjadi strategi keluarga Jokowi.
Dalam video tersebut, Hasto juga menceritakan pertemuan antara Gibran dan Megawati, di mana Megawati bertanya langsung kepada Gibran apakah ia masih akan tetap di PDIP.
Gibran dilaporkan menjawab bahwa ia akan tetap menjadi bagian dari PDIP dan tidak akan mencalonkan diri.
Pada momen tersebut, Megawati bahkan sempat menyatakan bahwa ia akan melaporkan hal tersebut kepada Jokowi setelah mendengar rencana pencalonan Gibran. "Rupanya banyak, untuk menjadi pemimpin, bohong pun dilakukan," tambah Hasto.
Video pernyataan Hasto ini semakin viral setelah KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap yang juga melibatkan Harun Masiku.
Polemik mengenai penetapan tersangka Hasto kini terus menjadi sorotan publik, ditambah dengan ancaman PDIP untuk membongkar kasus korupsi yang bisa menyeret petinggi negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok