Repelita Jakarta - Eva Sri Diana Chaniago, seorang aktivis, menyerukan masyarakat untuk bersuara terkait dugaan perampasan tanah yang terjadi di berbagai wilayah, termasuk Tangerang dan Rempang. Ia mengingatkan bahwa peristiwa ini bisa menimpa siapa saja jika tidak dihentikan.
“Ayo ramaikan terus, bantu terus bersuara untuk saudara-saudara kita yang dirampas tanahnya,” tulisnya melalui akun Twitter @DrEvaChaniago.
Eva mengimbau masyarakat untuk tidak diam terhadap persoalan tersebut. Ia menegaskan pentingnya persatuan agar ketidakadilan dapat dihentikan. “Hari ini mereka rampas tanah saudara kita di Tangerang, Rempang, dan lain-lain. Maka tidaklah mustahil jika besok giliran tanah kita juga yang akan dirampas. Maka jangan kita biarkan ini terus terjadi,” ujarnya.
Eva juga menambahkan, “Bersatu kita pasti menang.”
Dalam cuitan yang sama, ia menggunakan tagar #batalkanPSNPIK2 sebagai bentuk protes terhadap proyek yang diduga menjadi pemicu perampasan tanah warga.
Menanggapi cuitan Eva, akun @SupraptoIr turut membagikan pandangannya. “Mengatasi abrasi? Ini kondisi lapangan, Minggu 12 Januari 2025. Sungai diurug dan pemerintah diam?” tulisnya, sambil menyertakan foto yang memperlihatkan kondisi sungai yang diurug.
Netizen lainnya juga memberikan komentar. “Kalau benar ini terjadi, siapa yang bertanggung jawab? Negara harus hadir, jangan hanya diam!” tulis seorang pengguna media sosial.
Kondisi ini memicu kekhawatiran berbagai pihak atas dampak proyek yang diduga merugikan masyarakat. Protes terus digaungkan oleh warga dan aktivis untuk menuntut pemerintah bertindak tegas terhadap dugaan perampasan tanah dan kerusakan lingkungan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok