Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dikira Warga Orang Gila,Nanang Gimbal Bersembunyi di Kuburan Akhirnya Keluar Gegara Kelaparan

 Nanang Irawan alias Gimbal (45) diringkus Tim Gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi tepatnya di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 15 Januari 2025. (TribunBekasi.com)

Repelita Karawang - Fakta menarik terkuak dari penangkapan Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (45), tersangka pembunuhan Sandy Permana, aktor sinetron Mak Lampir. Nanang Gimbal yang sempat buron selama tiga hari akhirnya diringkus oleh tim gabungan kepolisian di kawasan Desa Kutamukti, Karawang.

Nanang bersembunyi di sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kutamukti. Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryan, mengungkapkan bahwa warga sempat melaporkan keberadaan Nanang kepada perangkat RT dan RW. "Warga cerita ke RT melihat orang tidak dikenal masuk sini mondar-mandir, tapi tidak terpikir itu pelaku pembunuhan," ujar Aan. Warga mengira Nanang adalah orang dengan gangguan jiwa karena sering terlihat di area makam, bahkan tidur di sana.

Pada Rabu pagi, Nanang keluar dari TPU untuk membeli makanan. Dengan uang yang hanya tersisa Rp 2.500, ia meminta bantuan di sebuah klinik. Polisi yang telah menyebar di wilayah itu langsung menangkapnya. Nanang ditangkap di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa Nanang terancam hukuman 15 tahun penjara sesuai Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Ade juga mengungkapkan bahwa Nanang sempat mengelabui polisi dengan mencukur rambut gimbalnya menggunakan gunting yang dipinjam dari sebuah warung.

Sandy Permana tewas dengan sejumlah luka tusuk di kepala, pipi, dan perut. Menurut saksi, Sandy sempat berduel dengan seorang pria sebelum ditikam hingga tewas. Seorang ibu yang menjadi saksi mata melihat korban dan pelaku sedang berkelahi, sebelum pelaku akhirnya melarikan diri.

Istri Sandy, Ade Indriyani, mengungkapkan harapannya agar pelaku mendapat hukuman setimpal. "Kalau maunya sih hukuman mati. Karena dia sudah menghilangkan nyawa suami saya," ujar Ade. Ade juga menjelaskan bahwa sebelumnya ada percekcokan antara suaminya dan Nanang, yang diduga bermula dari masalah pribadi dan perbedaan pendapat dalam rapat warga.

Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Sandy, terutama ketiga anaknya yang masih kecil. "Hukumannya ya agar dihukum setimpal. Saya ingin nyawa dibalas nyawa," kata Ade.

Sandy sempat dilarikan ke rumah sakit oleh tetangganya setelah ditemukan bersimbah darah, namun nyawanya tidak tertolong. Polisi terus mengusut tuntas kasus ini untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved